Mohon tunggu...
nila fatimatuz
nila fatimatuz Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menyanyi, menciptakan lagu,pidato

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesulitan dalam Koordinasi Diri Sendiri

17 November 2022   08:17 Diperbarui: 17 November 2022   08:33 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak mudah mengkoordinasi diri sendiri

Seseorang kerap sekali menganggap dirinya hebat sehingga merasa mampu menjalankan kepemimpinannya, atau mengkoordinasi bermacam potensi dengan sangat baik. Namun nyatanya tidak begitu.  Jangankan mengordinasi orang banyak untuk mengordinasi dirinya sendiri saja tidak bisa. 

Contohnya seseorang yang ingin bisa menulis artikel tidak langsung bisa dan berhasil . dalam suara  hatinya sudah banyak yang ingin ditorehkan melalui tulisan. Suara hati tersebut juga terasa sangat jelas. Namun biasanya untuk dapat menulis sesuai dengan yang kita harapkan itu sangat sulit untuk terwujud.

Mungkin seseorang sudah mencoba menulis berkali-kali, namun sayangnya setelah dibaca Kembali tulisan tersebut dirasa masih belum sesuai dengan apa yang kita harapkan. Bahkan tulisan yang kita buat masih belum sesuai dengan isi hati yang ingin kita utarakan. Karena itu antara yang diinginkan dengan tulisan yang berasal dari fikiran dan tulisan tangannya sendiri.

Ada contoh lain yang lebih jelas , contohnya setiap orang pasti pernah melihat berbagai macam hewan di lingkungannya. Contohnya ayam, kuda, sapi, kerbau, dan berbagi macam ikan. Karena setiap hari sudah biasa melihat hewan-hewan tersebut maka orang-orang tersebut pasti sudah dapat membayangkan bagaimana bentuk-bentuk hewan yang dimaksud. 

Namun apabila suatu saat mereka diminta untuk menggambar satu saja dari hewan-hewan tersebut, ternyata hal itu tidak selalu berhasil. Bisa saja mereka menggambar kucing, ayam, kelinci, sapi, anjing dan lainnya. Namun hasilnya hanya sebatas mirip saja tidak berhasil sama persis, kecuali orang tersebut memiliki jiwa pelukis atau berbakat seni.

Sadar akan contoh permasalahan sederhana diatas , maka pada dasarnya memang tidak semua orang dapat mengkoordinasi dirinya sendiri mengkoordinasi antara pikiran, hati dan tangannya sendiri ternyata bukan perkara yang mudah. Tangan dan pikiran tidak selalu berhasil memenuhi perintah hatinya.

Kenyataan seperti itu banyak dialami, termasuk para mahasiswa yang sedang membuat karya tulis, mungkin saja mahasiswa yang telah memiliki gagasan atau idea yang baru dan menarik, namun untuk menuangkan gagasan atau idea menjadi tulisan yang nyata itu tidak selalu mudah.

Kesulitan tersebut yang membuat orang merasa bingung Ketika harus menulis dan bahkan Ketika berbicara di muka public. Mereka bisa saja memiliki banyak gagasan atau idea namun Ketika gagasan atau idea diminta untuk disampaikan di depan orang banyak atau publik, yang bersangkutan belum pasti bersedia. 

Orang tersebut masi merasa bahwa yang ada pada hatinya belum tentu dapat berhasil untuk diungkapkan , baik secara lisan ataupun bentuk tulisan sebagaimana seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Kesulitan tersebut ternyata dialami oleh banyak orang. Itulah alasannya mengapa mahasiswa memerlukan waktu yang Panjang untuk mengerjakan tugas atau tidak dapat diselesaikan dengan segera. Untung saja ada mahasiswa ulet dan Tangguh yang mau mencoba secara berulang-ulang hingga dapat menyelesaikan tugasnya. 

Sebaliknya bagi orang-orang yang mudah berputus asa mengambil tulisan orang dengan cara copy paste dan semacamnya adalah jalan pintas. Padahal hal apapun yang diawali dengan rasa sulit namun kita selalu tekun mencoba dan berlatih, maka pasti kita akan berhasil menaklukan kelemahan pada diri kita sendiri.

Pada awalnya banyak orang yang merasa tidak bisa menulis, menggambar dan juga sekedar berbicara di depan teman-temannya, namun karena seringnya berlatih pada akhirnya mereka mampu menjadi seorang pelukis, penulis dan penceramah ulung. Justru karena kelemahan yang disadari dan dilawan dengan rajin berlatih, alhasil mereka bisa menjadi orang yang memiliki kelebihan dibandingkan orang yang yang memiliki bakat tapi tidak mau dilatih.

Mengkoordinasi diri sendiri saja tidak selalu mudah , maka hal demikian itu menyadarkan kita bahwa setiap orang lemah dan memiliki batas kemampuan. Jangankan untuk memimpin orang banyak, sedangkan untuk mengkoordinasi diri sendiri saja kesulitan. 

Selain itu, pelajaran yang dicatat bahwa  berlatih itu sedemikian pentingnya bukan hanya melihat atau mendengar orang lain saja. Agar seseorang mampu menulis dengan baik tidak cukup hanya mendengarkan keterangan tentang cara menulis, namun harus mencoba untuk menulis sendiri atau praktek langsung. 

Begitupun ketrampilan yang lain berlatih adalah kunci seseorang agar mampu mengkoordinasikan apa yang ada pada dirinya sendiri. Wallahu a'lam

cukup sekian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, trimakasih atas waktunya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun