3. Perbanyak referensi
Tips yang ketiga ini juga tidak kalah penting yaitu memperbanyak referensi. Semakin banyak yang kita baca, semakin banyak yang kita pahami, maka akan semakin mudah kita menulis. Semakin banyak yang kita pahami, akan semakin mudah kita menguraikan kata-kata, penjelasan ataupun pembahasan yang ingin kita masukkan dalam tulisan kita nanti.Â
Hal ini bisa dimulai dengan membaca karya-karya penulis terdahulu, sesuai dengan minta kita. Ataupun, membaca ilmu pengetahuan yang sesuai dengan jenis tulisan yang kita ingin fokuskan.
4. Miliki teman se-frekuensi
 Nah tips yang keempat, yaitu memiliki teman sesama penulis. Kenapa? karena dengan kita miliki teman bersama penulis itu artinya kita akan memiliki orang yang satu frekuensi. Dengannya, kita bisa sama-sama saling mengingatkan dan juga saling menyemangati. Jika ada salah satunya yang down atau mengalami beberapa kendala atau kesulitan, kita bisa saling membantu satu sama lain.Â
Nah dalam hal ini, saya memilih untuk bergabung dengan komunitas kepenulisan. Dengan bergabung komunitas kepenulisan, saya bertemu dengan mentor dan juga teman-teman yang saling mengingatkan. Selain itu, saya pun lebih dimudahkan untuk menerbitkan buku juga terbuka peluang yang besar untuk menulis bersama dengan teman-teman di komunitas tersebut. Nah, teman-teman bisa mengikuti langkah ini agar memiliki kesempatan besar lagi menerbitkan buku.
Selain itu, pengalaman saya mengikuti kegiatan menulis bersama, nulis bareng, atau "nubar" ini juga menambah pengalaman saya dalam menulis karena di situ ada kritik dan saran dari mentor.
Nah, itulah tadi tips atau langkah-langkah untuk mulai menulis dan agar tulisan kita bisa diterbitkan. Langkah-langkah inilah yang saya lakukan dan sekarang sudah bisa menerbitkan buku. Teman-teman bisa mencobanya. Semangat berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H