Mohon tunggu...
Nikris Riviansyah
Nikris Riviansyah Mohon Tunggu... -

NIKRIS lahir di sumhttp://www.kompasiana.com/logoutenep tepatnya di Kolpo kecamatan Batang-Batang. Laki-laki yang lahir pada tanggal 17 Juli 1992. Pendidikan MI, MTs di tempuh di Ta’limusshibyan di Kolpo sementara jenjang pendidikan SMA di Nurul Jadid.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Kesadaran Dengan Mencintai dan Melestarikan Budaya Bangsa

15 April 2014   04:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat kebudayaan Indonesia semakin hari yang terasa semakin terkikis oleh derasnya gelombang globalisasi yang tengah melanda Negara Indonesia, padahal Indonesia adalah Negara yang dikenal sebagai Negara kebudayaan. Bangsa Indonesia yang seharusnya bangga dengan banyak budaya yang dimilikinya malah sebaliknya kebanggaan bangsa Indonesia tidak didasari dengan rasa kepemilikan sehingga banyak khazanah budaya Indonesia yang mulai hilang, hari ini budaya seakan akan terlihat tidak penting lagi. padahal menurutE.B. Taylor, (dalam anhar wahyu, 2013) mengatakan bahwa budaya adalah “Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat”. dari definisi tersebut sudah jelas bahwa budaya itu penting untuk dilestarikan sebagai masyarakat yang hidup dalam suatu daerah tertentu, karena budaya merupakan hasil karya nenek moyang suatu daerah dan diperkenalkan secara turun temurun kepada generasi penerus sebagai khas dan keunikan suatu daerah tersebut.

Khazanah budaya yang pada dulunya di agung agungkan oleh masyarakat, dan menjadi suatu kebanggaan dari setiap daerah itu semua menjadikan satu kesatuan yang kuat sehingga banyak budaya yang tertanam dan menjadi suatu keunikan dan keindahan tersendiri antar daerah. Banyaknya budaya dari berbagai daerah itu semua mencerminkan bahwa Indonesia sebenarnya mampu menjadi satu kesatuan dibawah naungan bendera merah putih. Sehingga hal ini yang menjadikan kebanggaan tersendiri, bukan malah perpecahan yang sering terjadi. Jika kebudayaan merupakan hasil cipta karya, lalu kenapa kita harus membuang hasil cipta karya tersebut, sulitkah melestarikan dengan menghargai apa yang sudah menjadi pemikiran lalu menjadi suatu nilai yang mempunyai estitika tersendiri. Sulitakah mempertahankan atau melestarikan budaya yang sudah menjadi milik setiap daerah dan itu sudah berlangsung secara turun temurun.

Melihat budaya yang menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik atau bahkan sikap apatis terhadap budaya yang sudah dimiliki dari sejak dahulu. Konflik yang terjadi dari perbedaan budaya sebenarnya adalah kurangnya rasasadar dari setiap individu maupun kelempok. Sebenarnya bukan budayanya yang salah namun perlu peninjauan kembali, seperti apa budaya itu berkembang atau malah ada hal lain yang melatar belakangi terjadinya suatu konflik tersebut sehingga ada oknum tertentu yang mempunyai kepentingan lalu mengendalikan isu tersebut pada isu budaya, sehingga kelihatannya budaya itu menjadi penyebab adanya suatu konflik, padahal dibalik semua itu ada hal lain yang memicu terjadinya konflik namun ada pengalihan isu entah itu dari kepentingan individu atau kelompok yang menjadi motorik atau penggagas konflik itu sendiri. Seperti halnya sejarah yang terjadi pada pasca pemerintahan orde baru adalah terjadinya berbagai permasalahan sosial yang berujung pada tindak kekerasan berbentuk konflik antara (suku, agama, ras, dan antargolongan) dan gerakan yang berdampak negatif di beberapa daerah. semestinya kejadian seperti itu dijadikan suatu pelajaran dengan mengukuhkan kesadaran dalam diri bahwa tindakan yang merugikan orang atau kelompok lain pada akhirnya juga akan merugikan diri sendiri.

Sikap yang apatis pada budaya yang sudah dimiliki nantinya juga akan merugikan, selain pada diri, kelompok, juga pada Negara. Seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa Negara Indonesia dikenal sebagai Negara yang mengagungkan kebudayaan sehingga hal itu yang menjadikan Indonesia dilirik oleh bangsa lain, sebagai Negara yang indah dan kaya. Lalu ketika nilai budaya itu hilang terkikis oleh globalisasi dengan ala gaya modernisasi maka hilanglah juga ciri khas Indonesia sebagai Negara yang kaya dengan budaya. Sebab banyak budaya budaya barat yang masuk dan di konsumsi oleh bengsa inddonesia,dan bahkan banyak budaya Indonesia yang diklaim sebagai budaya budaya tetangga, seperti Wayang Kulit, Reog Ponorogo,dan bahkan lagu daerah Rasa Sayange, namun malah Indonesia diam seakan tutup telinga tidak peduli. Padahal itu merupakan salah satu kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan. Sebagai budaya bangsa Indonesia.

Jika apatisme tetap terjadi pada bangsa Indonesia, justru kekayaan Indonesia akan semakin dikerok dan dirong rong oleh Negara lain. Seharusnya kesadaran diridengan menumbuhkan rasa sayang pada hasil karya bangsa itu tetap mendarah didalam diri masyarakat Indonesia. Sehingga apapun yang terjadi bangsa Indonesia tetap mempertahankan nilai nilai kebudayaan bangsa yang sudah menjadi warisan dari para leluhur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun