Perkembangan teknologi saat ini sedang merajai dunia di berbagai aspek kehidupan baik dalam dunia pendidikan maupun non-pendidikan. Teknologi sebagai media bagi siapa saja yang membutuhkan tanpa memandang dari berbagai aspek kehidupan, kelemahan atau kekuatan, miskin atau kaya, cerdas atau tidak cerdas bahkan dalam masyarakat luas baik dilihat dari kegunaannya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat di pisahkan satu dengan yang lainnya di mana kedua aspek saling membutuhkan, hal ini dibuktikan jika ilmu pengetahuan dijalankan tanpa alat bantu teknologi sebagai penghubung atau media maka ilmu pengetahuan terasa ada yang kurang atau tidak sempurna. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan perkembangan zaman dimana dunia di hujani dengan berbagai merek teknologi yang canggih tanpa di sadari dapat membawa dampak besar bagi dunia pendidikan anak dan masyarakat.
Teknologi tidak terlepas dari perkembangan zaman yang semakin modern dan menyerupai negara-negara maju, tentunya juga berpengaruh pada berbagai aspek pendidikan di negeri ini yang sedang berkembang mengikuti negara yang lebih dahulu maju. Maka adanya teknologi yang canggih jangan hanya dijadikan sebagai sebuah alat pemuas kebutuhan melainkan sebagai alat bantu yang multi fungsi bagi setiap peristiwa yang bernuansa pendidikan dan berkualitas baik. Hal ini dimaksudkan agar output yang dihasilkan dapat menjadi agen-agen perubahan sosial di lingkungan masyarakat. DalamUndang-undang No. 23 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Berbagai macam upaya yang diupayakan adalah melaksanakan pendidikan yang menyenangkan dan berkarakter yang di susun dalam bentuk kurikulum.
Media pembelajaran harus dipersiapkan oleh guru sekreatif mungkin? Kita lihat pengertian media pembelajaran menurut Munadi (2010:2) mendefinisikan Istilah media berasal dari bahasa latin, yakni medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ’pengantar’ atau ‘perantara’. Dalam bahasa Arab media disebut ‘wasail’ bentuk jama’ dari ‘wasilah’ yakni sinonim alwasth yang artinya juga ‘tengah’ itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai ‘perantara’ berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai ‘perantara’. Karena posisinya berada ditengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Selain itu, Arsyad (2007:3) menjelaskan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Berbagai pengalaman yang diperoleh siswa merupakan suatu dasar bagi siswa untuk mengembangkan media atau alat bantu yang disediakan oleh guru dalam proses memahami pelajaran dan memecahkannya.
Selain itu, National Education Association (NEA) Menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Selain itu, Association of Education and Communication Technology (AECT) Amerika mengemukakan bahwa media merupakan segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Media pembelajaran berbasisi ICT seperti power point, movie macker dan lainnya harus di persiapkan sebaik-baiknya karena media pembelajaran ICT sangat mempengaruhi proses belajar peserta didik dan sebaliknya sebagai tolak ukur keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran tersebut. Guru juga dituntut untuk menunjukan skill-nya dalam membuat media yang cocok dan menarik. Guru tidak selamanya harus menggunakan media yang konvensional saja, namun guru juga dituntut untuk menggunakan media berbasis ICT . media ICT sangat cocok pada zaman yang modern dan canggih dan tidak terlepas dari kenyataan yang ada sehingga anak merasa ada hal baru yang dipelajari dan tidak di sadari ia sedang berproses dalam mempelajari sebuah ilmu pengetahuan. Selain itu, guru juga harus mampu mengetahui situasi dan kondisi yang cocok untuk menerapakan media tersebut.
Prakteknya dilapangan, siswa seringkali melihat persiapan guru seperti teknik yang dipakai guru tersebut selama pembelajaran hari itu, nah, apabila guru dapat menunjukan sebuah tindakan yang menyenangkan dan menarik maka akan kelihatan juga semangat siswa selama pelajaran berlangsung. Lebih menarik lagi jika guru menggunakan media-media seperti video singkat, power point dan sebagainya yang cocok bagi anak, maka ketertarikan anak akan pembelajaran tersebut semakin besar dan rasa ingin tahu semakin mendalam. Jika kita lihat kondisi dunia sekarang yang semakin canggih dengan teknologi maka sebagai guru pun harus canggih pikirannya dan kreatif pikirannya untuk terapkan di kelas dalam bentuk pelajaran, jika dibuktikan pasti sangat berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H