Mohon tunggu...
Niko Saputra
Niko Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anime Dapat Merusak Walau Menyenangkan

25 November 2024   16:47 Diperbarui: 25 November 2024   18:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Anime sebagai salah satu bentuk hiburan yang sangat populer di seluruh dunia, telah berhasil meraih hati banyak penggemar dari berbagai usia. Dari cerita yang penuh aksi hingga kisah yang menggugah emosi, anime menawarkan pengalaman hiburan yang sangat beragam. 

Namun, meskipun banyak yang menikmati anime sebagai cara untuk bersantai dan menikmati cerita yang menarik, tidak dapat dipungkiri bahwa ada sisi negatif dari konsumsi anime yang berlebihan. Salah satu alasan utama mengapa anime begitu digemari adalah kemampuannya untuk menawarkan cerita yang sangat beragam dan mendalam. Setiap genre, mulai dari aksi, drama, fantasi, hingga komedi, memiliki penggemarnya masing-masing. Anime menawarkan cara yang unik untuk mendalami karakter-karakter dengan latar belakang dan konflik yang sangat berbeda, sering kali dengan visual yang memukau. AJI, H. S. (2024).

Anime dapat menghadirkan berbagai macam cerita, dari yang penuh petualangan, Ada anime yang menyentuh tema kehidupan nyata, seperti persahabatan, perjuangan, dan keadilan, sementara ada juga anime dengan dunia fantasi yang sangat imajinatif. Dengan pilihan yang begitu beragam, anime menawarkan sesuatu untuk hampir setiap selera penonton. Selain cerita, aspek visual juga menjadi daya tarik utama dari anime. Animasi yang halus, desain karakter yang ikonik, dan penggunaan warna yang kreatif membuat anime tidak hanya menyenangkan untuk ditonton, tetapi juga menarik secara estetika. 

Hal ini sangat menggugah, terutama bagi penonton yang memiliki minat terhadap seni dan animasi. Anime juga menyediakan ruang bagi penggemar untuk berkumpul, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan berbagai topik terkait anime. Banyak acara konvensi anime diadakan di berbagai negara, yang memungkinkan penggemar untuk merayakan minat mereka bersama-sama. Fenomena ini memperkuat ikatan sosial dan membantu menciptakan komunitas yang solid di seluruh dunia.

Salah satu risiko terbesar dari menonton anime secara berlebihan adalah kecanduan. Banyak orang yang terjebak dalam dunia anime, menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk menonton berbagai episode. Hal ini bisa menyebabkan penurunan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari, mengurangi waktu untuk berinteraksi sosial atau menjalani kegiatan lainnya yang lebih produktif, seperti belajar atau beker Beberapa anime, terutama yang lebih gelap atau ekstrem, dapat mempromosikan nilai-nilai yang kurang sesuai dengan norma sosial yang sehat. 

Misalnya, ada anime yang menyajikan kekerasan berlebihan, perilaku manipulatif, atau bahkan merendahkan hak-hak individu. Ketika penonton, terutama yang masih muda, terpapar oleh tema-tema ini, ada potensi mereka untuk menginternalisasi perilaku tersebut sebagai hal yang normal atau dapat diterima.

Banyak anime menampilkan dunia dan karakter yang sangat ideal atau fantastis, yang mungkin sulit untuk dicapai dalam kehidupan nyata. Hal ini bisa menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap hubungan, karier, atau bahkan penampilan fisik. Penonton muda, misalnya, mungkin merasa tertekan untuk meniru standar yang tidak realistis tersebut, yang berujung pada ketidakpuasan diri dan masalah kesehatan mental. Beberapa anime mengandung konten yang tidak pantas untuk anak-anak atau remaja, seperti kekerasan ekstrim, nudity, atau tema seksual yang eksplisit. Meskipun banyak anime yang ditujukan untuk penonton dewasa, terkadang anime tersebut bisa menarik perhatian penonton yang lebih muda, yang mungkin belum siap untuk memahami atau mengatasi tema-tema tersebut. 

Tanpa pengawasan yang tepat, hal ini bisa membentuk pandangan yang keliru terhadap banyak aspek kehidupan. Ketika seseorang terlalu asyik dengan anime, mereka bisa terisolasi dari dunia luar. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar, sering kali membuat seseorang kehilangan minat dalam berinteraksi dengan teman-teman atau keluarga. Jika seseorang terlalu fokus pada dunia virtual dalam anime, mereka bisa merasa semakin terpisah dari kenyataan sosial yang terjadi di sekitar mereka.

Meskipun anime dapat membawa dampak negatif, ada beberapa cara untuk mengurangi atau menghindari potensi kerusakan yang mungkin ditimbulkan, Sebagai hiburan, anime harus dinikmati dalam jumlah yang wajar. Mengatur waktu menonton anime dan memastikan bahwa aktivitas lainnya tetap berjalan dengan baik adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Misalnya, tetapkan batasan berapa banyak waktu yang akan dihabiskan untuk menonton anime setiap hari atau minggu. 

Orang tua harus terlibat dalam pemilihan anime yang ditonton oleh anak-anak mereka. Memastikan bahwa anime yang ditonton sesuai dengan usia anak dan menghindari anime yang mengandung kekerasan atau tema dewasa bisa membantu melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas. Penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara menonton anime dan berinteraksi dengan orang lain. Anime seharusnya tidak menjadi pengganti kehidupan sosial atau kegiatan dunia nyata. Menyisihkan waktu untuk bertemu dengan teman-teman, berolahraga, atau mengerjakan tugas-tugas lain tetap menjadi bagian penting dari kehidupan yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun