Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyusuri Jalan Kampung di Kuala Lumpur

15 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 15 Juli 2024   22:39 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang cerah, waktu yang pas untuk bergerak, melangkahkan kaki untuk mencari keringat. Tidak tahu, keringatnya hilang ke mana. :)

Cuaca tropis memang sangat bersahabat, tidak perlu banyak persiapan. Cukup minum air, lalu berangkat. Perjalanan saya kali ini, tidak di pusat kota Kuala Lumpur, di KL East. Arah timur laut dari pusat kota KL.

Sejauh mata memandang, selain jadi pusat bisnis ada KL East Mall, dan beberapa ruko, kawasan ini juga dikelilingi gedung-gedung kondominium. Lalu, banyak juga institusi pendidikan dari berbagai jenjang.

Setelah sekali putaran penuh, ternyata beberapa cabang jalan-jalan kecil menarik untuk disusuri. Ketika dicek di google maps, jalanan tersebut merupakan jalan kampung.

Cukup menarik ketika menyusuri jalanan kampung di KL East. Suasana kehidupan yang mungkin sudah lebih awal di kawasan tersebut, tak bisa dikategorikan tradisional, bersanding dengan kehidupan modern pemukiman yang menjulang ke atas.

Beberapa jepret mencoba mengabadikan suasana sekitar. Tentu sambil tetap waspada, karena cukup banyak kendaraan, baik roda dua maupun empat yang melintas. 

Hari Senin, seperti kebanyakan di tempat-tempat lain, merupakan hari sibuk. Ada yang bekerja, bersekolah, maupun berolahraga santai.

Kehidupan kawasan suburban, ucap teman asli dari daerah sini. Cerita punya cerita, dari jalan pagi kali ini, saya bisa tahu ternyata teman saya tinggal di situ. Sehabis kegiatan pelatihan, kami kembali susuri jalan kampung, sambil melihat rumahnya. Namun, kali ini bukan sambil olahraga, tapi naik singa besi dari Sochaux, Perancis.

Roda kehidupan memang akan terus berputar. Perubahan-perubahan muncul silih berganti. Siapa sangka betapa mudahnya kini kita menikmati minuman kemasan. Praktis memang, namun menyimpan risiko, terutama kandungan pemanisnya. 

Label kandungan gula saat ini menjadi penting untuk memberikan informasi kepada pembeli. Tidak hanya label kandungan gula, klasifikasi tata letaknya pun menarik untuk diatur. 

Dengan demikian, pembeli bisa aware ketika memilih produk minuman kemasan yang dibeli. Meski kadang, lebih baik untuk teliti sebelum membeli.

Lalu apa hubungannya, menyusuri jalanan kampung dengan label kandungan gula. Entahlah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun