Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya "Consent" Ketika Berbagi Pakai Data

4 Juli 2024   17:27 Diperbarui: 6 Juli 2024   08:45 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Menjaga Data | Shutterstock/Tero Vesalainen via Kompas.com

Apa yang dicari orang? Uang ...

Penggalan lagu ini terasa semakin berubah,

Apa yang dicari orang? Data ...

Ya, pencarian data untuk kemudian bisa dimanfaatkan menjadi sumber uang. Atau kalaupun tidak uang, bisa jadi ada kepuasan tersendiri bagi seseorang ketika mendapatkan data orang lain. Ya, bisa jadi modal untuk gossip. Dan ini tentu tidak baik.

Era informasi yang semakin terbuka saat ini, tentu akan mempermudah setiap orang untuk mengumpulkan data dan informasi. Data dan informasi tersebut kemudian bisa dipertukarkan secara bebas dan gratis.

Tantangan ini yang membuat kemudian data dan informasi tersebut sedapat mungkin supaya bisa diakses bersamaan oleh banyak orang. Interoperabilitas alias berbagi pakai data menjadi sebuah kebutuhan.

Apakah sifatnya untuk kebutuhan pribadi, kelompok, perusahaan, instansi/institusi, atau bahkan kepentingan negara, berbagi pakai data dirasakan sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan dan mempercepat proses pekerjaan.

Nah, tantangan keterbukaan data dan informasi tersebut, tentu harus diikuti dengan pemanfaatan yang bertanggung jawab. Untuk tanggung jawab ini, setiap orang mungkin memiliki pemahaman yang berbeda. Oleh karenanya, setiap orang perlu diinduksi terhadap keterbukaan data dan informasi yang dikelolanya.

Seorang sahabat bercerita tentang bagaimana manajemen di perusahaannya menerapkan perlindungan data yang sangat ketat. Sebelum direkrut menjadi pekerja, perusahaan sudah mengingatkan untuk menjaga kerahasiaan data di perusahaan.

Pemanfaatan data kini semakin luas (sumber: newsroom.unsw.edu.au)
Pemanfaatan data kini semakin luas (sumber: newsroom.unsw.edu.au)

Si calon pekerja, begitu diterima, langsung disodorkan surat pernyataan tidak akan memanfaatkan data perusahaan untuk tujuan apapun selain kebutuhan pekerjaan. Dalam pernyataan tersebut, si pekerja diminta untuk memanfaatkan data untuk kebutuhan perusahaan.

Bila ada data yang akan ditampilkan maupun dimanfaatkan untuk berbagi pakai dengan mitra maupun rekan kerja lain, si pekerja harus menyampaikan  ke manajemen. Ini semacam consent untuk memastikan bahwa data yang akan dibagi maupun dipakai bersama orang lain tersebut sudah berdasarkan izin dari manajemen/rekan kerja.

Kita mungkin familiar dengan informed consent yang sering diterapkan dalam dunia medis. Dalam hal ini, consent alias persetujuan bisa diterapkan juga untuk bidang lain.

Kebiasaan ini penting dan membangun kesadaran kepada setiap pekerja untuk tidak sembarangan terhadap penggunaan data. Bila terjadi kelalaian, si pekerja mendapatkan sanksi skorsing. Atau bahkan, bila terjadi pelanggaran (data breach), si pekerja akan langsung dikeluarkan.

Penyampaian consent untuk pengumpulan, pengolahan, penyajian, pengubahan bahkan pengalihan data baik secara internal dan eksternal menjadi sebuah tahapan yang penting untuk dibudayakan. Meski terkesan ribet, namun kebiasaan ini bisa membangun cara pandang yang semakin disiplin terhadap data.

Lebih baik ribet di awal, daripada akhirnya timbul kekacauan karena penggunaan data yang tidak bertanggung jawab. Dan, sejak saat ini, kita sudah harus membangun cara pandang yang baik dan benar terhadap data. Data sesederhana apapun tidak boleh diremehkan, tetap harus dilindungi.

Dan, kita harus mengikuti saran dari Kepala Badan Sandi dan Siber Negara, bahwa keamanan data menjadi tanggung jawab bersama. Pastikan izin, sebelum berbagi pakai data. Dan kepada para pihak yang senang mengutak-atik data yang bukan milik ataupun haknya, bertobatlah!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun