Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Toba: Semarak Pilkada dan Strategi Pemenangan

2 Juli 2024   16:22 Diperbarui: 7 Juli 2024   21:03 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho menjelang Pilkada Toba (sumber: dokumentasi pribadi)

Pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2024 sudah di depan mata. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan jadwal pilkada 2024. Dalam beleid yang dirilis oleh KPU, untuk tahapan penyelenggaraan menyangkut:

  • Pengumuman persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan: 5 Mei-19 Agustus 2024
  • Pengumuman pendaftaran pasangan calon: 24-26 Agustus 2024
  • Pendaftaran pasangan calon: 27-29 Agustus 2024
  • Penelitian persyaratan calon: 27 Agustus-21 September 2024
  • Penetapan pasangan calon: 22 September 2024
  • Pelaksanaan kampanye: 25 September-23 November 2024
  • Pelaksanaan pemungutan suara: 27 November 2024
  • Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara: 27 November-16 Desember 2024

Dengan kata lain, hingga akhir tahun ini, setiap daerah sudah mendapatkan kandidat terpilih, bisa dari petahana maupun pengganti.

Nah, untuk pilkada Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, para kandidat pasangan bupati dan wakil bupati sudah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Pasangan bupati dan wakil bupati petahana dipastikan bakal pecah kongsi.

Bupati petahana saat ini fokus untuk maju dari calon perseorangan dengan menggaet kandidat wakil bupati (wabup) dari kalangan professional. Sang kandidat wabup ditengarai merupakan sepupu dari salah satu putra daerah tersohor di negeri ini.

Wabup petahana muncul menjadi kandidat bupati dengan menggandeng putra daerah dari kalangan birokrat sebagai pasangannya. Tentu persaingan kedua kandidat yang pisah jalan ini akan menjadi cerita yang menarik.

Dari kalangan wakil rakyat, pimpinan partai dan sekaligus ketua lembaga legislatif di kabupaten ini juga muncul dengan sosialisasi yang sangat gagah. Klaim tumbuh bersama rakyat dan anak kandung (pardison-orang sini) daerah ini muncul dengan desas-desus kandidat wabup dari birokrat yang pernah menjabat eselon tertinggi di daerah ini.

Dari perantau, tidak ketinggalan, seorang birokrat yang mengurusi hukum di negeri ini juga akan ikut bertarung dengan pasangan dari birokrat yang lama bertugas di Papua. Pasangan ini sudah mendaftar melalui calon perseorangan.

Ada juga kalangan professional medis, pernah menjadi pimpinan rumah sakit terkenal di Balige, ingin maju dengan menggaet birokrat putra daerah yang pernah bertugas mengurusi infrastruktur di Toba.

Beberapa nama, meski juga sudah ikut memperkenalkan diri ke masyarakat, mendaftar melalui partai, dan mungkin sudah banyak berkomunikasi dengan kandidat lain, namun belum dengan paket pasangan lengkap.

Sebut saja mantan pejabat jaksa di Toba, sudah sejak lama menyatakan niat untuk ikut pilkada dan aktif memperkenalkan diri melalui baliho yang dipajang di pinggir jalan. Yang terbaru, dari kalangan perempuan, muncul seorang ibu yang pernah duduk menjadi anggota legislatif di DKI Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun