Begitupun dengan pilpres 2024 mendatang, para ketum parpol jangan sampai salah memilih calon pemimpin bangsa apalagi sampai mengulangi Warren Harding Error seperti yang terjadi di AS. Para ketum parpol harus menyadari beban moral mereka sebagai aktor demokrasi yang utama menjelang pilpres 2024 mendatang.
Jangan hanya terpesona dengan tampak luar calon pemimpin yang dibangun citranya oleh media. Perlu pendalaman visi dan misi, juga konsisten dan komitmen terhadap kepentingan bangsa dan negara. Meski masih harus cawe-cawe, bangun silaturahmi, dialog, dan beragam komunikasi politik lainnya, segenap bangsa menaruh harapan bahwa keputusan para ketum parpol akan semakin transparan dan akuntabel.
Pemilu 2024, serentak antara pilpres dan pemilihan legislatif (pileg), akan menjadi wajah demokrasi Indonesia di mata dunia. Apakah kita sudah semakin matang mengelola demokrasi atau malah mundur. Pesta demokrasi 2024, apakah menjadi kegembiraan untuk merayakan demokrasi atau malah sebaliknya.
Pesan kami kepada ketum parpol, kesalahan tingkat nol alias zero error! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H