Kehidupan belakangan ini terasa hampa tanpa internet. Mau setuju atau tidak, hingga saat anda bisa membaca tulisan ini, itupun karena adanya internet. Kalau tidak ada internet, ya mati gaya Tulang (=Paman, bahasa Batak)! Begitulah ungkapan bere (=keponakan, Bahasa Batak) saya kalau lagi pulang kampung.
Liburan Lebaran memang telah usai. Namun, tidak demikian dengan cerita-cerita late post yang tidak akan habisnya. Sebuah strategi yang seringkali kami ingatkan kepada keluarga, entah itu kakak beradik, keponakan, sepupu, bahkan orangtua sendiri. Kenapa?
Berpacu dengan konten di dunia maya, saat ini menjadi tren tersendiri. Generasi kini menyebutnya sebagai FOMO (fear of missing out). Ada kekhawatiran tersendiri ketika tidak bisa melakukan suatu aktivitas yang bisa menjadi konten di media sosial.
Begitu konten ditayangkan melalui media sosial, konten tersebut akan menyusuri belantara luas dengan sangat liar. Dampaknya bisa positif, tetapi tidak menutup kemungkinan, ada efek negatif. Di sinilah perlu kebijaksanaan untuk mengelola konten di media sosial.
Kembali ke strategi late post yang coba kami terapkan sebagai kebijaksanaan dalam mengelola konten. Hal ini terkait dengan pertimbangan untuk memastikan bahwa konten yang akan ditayangkan bisa lebih bertanggung jawab, mempertimbangkan keamanan pemilik akun dan keluarga.
Meski ternyata konten late post memiliki nilai keusangan, namun dibandingkan fokus pada kekurangan itu, kelebihannya pun ternyata lebih banyak. Penekanan ini yang selalu kami tekankan dalam keluarga.
Ketika memilih untuk late post, kelebihan pertama yang bisa kita dapatkan adalah matangnya takarir/caption yang akan kita sampaikan. Konten dengan caption yang direncanakan atau dipikirkan akan bisa diarahkan menjadi sebuah storytelling yang menarik. Konten tersebut akan memiliki informatif dan bahkan reflektif.
Kelebihan kedua, selain caption, bila berbicara konten yang berisi audio visual, tentu bisa dilakukan proses editing yang lebih baik dan menarik. Ini juga berdampak baik sehingga ketika sedang liburan misalnya, kita lebih fokus menikmati suasana liburan dan kebersamaan, dibanding harus mengernyitkan dahi untuk duduk di pojokan sambil edit gambar/video, ataupun caption tadi.
Nah, kelebihan lainnya adalah konten late post yang bisa kita lakukan di rumah akan terasa sangat nyaman bila menggunakan internet provider yang terpercaya. Untuk hal ini, tentu IndiHome bisa menjadi pilihan terbaik. Kualitas internet dari Telkom Indonesia tersebut menjadi yang terbaik saat ini.
Setelah menayangkan konten late post, kita bisa dengan nyaman melakukan respon balik terhadap komentar maupun reaksi yang muncul seketika. Dengan IndiHome, kita bisa late posting tanpa batas. Yuk kelola konten dengan internet terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H