Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

LokalCorn: Langkah Awal Meniti Usaha Rintisan yang Relevan dengan Zaman

6 Agustus 2021   00:29 Diperbarui: 6 Agustus 2021   00:30 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Rockets dalam LokalCorn Webseries Day 2 (dokpri)

Ketika seorang lulusan baru perguruan tinggi ingin belajar beternak lele, ia malah menemukan peluang baru untuk membantu para peternak lele semakin memecahkan masalah utama, yaitu mengelola pakan ikan. Idenya diawali dengan membuat alat pemberi pakan ikan yang terkoneksi kepada pemilik kolam lele melalui pesan singkat (short message service-SMS).

Produk tersebut kemudian berkembang menjadi Efishery, sebuah usaha rintisan (startup) yang menjadi jawaban dari kebanyakan masalah yang terjadi dalam bisnis maupun budidaya ikan. Usaha rintisan tersebut memiliki layanan end to end berupa teknologi smart farming untuk budidaya, suplai bibit, akses  pembiayaan, bahkan hingga partai besar (business to business).

Efishery tersebut menjadi sebuah usaha rintisan dalam bisnis perikanan (fistech) di Asia. Jelas saja, layanan mereka sudah menjangkau 28 provinsi dan lebih dari 400 kota/kabupaten di Indonesia. 

Sebuah pencapaian dari gagasan yang terus dikembangkan menjadi sebuah solusi untuk menjawab kebutuhan di masyarakat. Begitulah kisah singkat Gibran Huzaifah, CEO dan Founder Efishery yang memulai mimpinya dari sebuah garasi, meski hanya beberapa bulan.

Lain lagi dengan cerita bagaimana sebuah bidang pekerjaan yang sering diidentikkan dengan gender tertentu. Dari banyak bidang pekerjaan, laki-laki dianggap lebih dominan untuk menjadi pekerja atau bahkan menjadi pemimpin. 

Melihat fenomena tersebut, Fransiska Hadiwidjana berinisiatif untuk membuat sebuah wadah bagi perempuan bisa saling memotivasi dalam bidang pekerjaan masing-masing.

Awal kemunculan WomenWorks menjadi jawaban untuk masalah tersebut. Dengan tujuan untuk menjaga semangat para wanita dalam berkarir dalam berbagai bidang, WomenWorks menitikberatkan pada mentorship dari para leader, masterclass,dan saling keterhubungan antara para wanita untuk saling menguatkan (empowering).

Menurut saya, Fransiska dan timnya sedang membawa pendekatan 'arisan' ala wanita untuk naik kelas melalui WomenWorks. Chitchat alias ngobrol-ngobrol yang sudah menjadi kebutuhan (untuk tetap eksis) telah berada di jalur yang pas, menyokong eksistensi kaum hawa untuk tetap bisa memainkan perannya. Melalui WomenWorks, perempuan bisa bermimpi besar, bahkan untuk memulai usaha rintisan yang relevan dengan kebutuhan yang disasarnya.

Tidak berhenti sampai di situ, keberhasilan para usahawan rintisan memang selalu menarik untuk diikuti. Itu yang juga terjadi dengan TokoWahab.com, sebuah platform digital yang menyediakan bahan baku pembuatan kue. 

Dari hanya sebagai distributor dan supplier, TokoWahab.com berkembang menjadi sebuah nilai bagaimana UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) dapat terus eksis untuk melangsungkan usahanya.

Melalui TokoWahab.com, bahan baku untuk pembuatan kue (bakery & pastry) dapat akses oleh pelaku UMKM yang mendominasi industri pembuatan kue. Setelah mengalami peningkatan omset, William Sunito mengembangkan TokoWahab.com menjadi pusat edukasi bagi para pelaku UMKM tersebut. 

Mereka dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman pembuatan kue yang berkualitas dari chef/baker professional. 

Sehingga para pelaku UMKM tersebut tidak hanya mendapatkan produk bahan baku yang baik, tetapi juga nilai tambah yang membantu mereka untuk meningkatkan kualitas produk yang dijual.

Para Rockets dalam LokalCorn Webseries Day 2 (dokpri)
Para Rockets dalam LokalCorn Webseries Day 2 (dokpri)

Kisah lain yang juga turut menginspirasi kita dapatkan dari usaha rintisan yang bergerak dalam busana dan aksesori muslim. Dengan pasar yang besar di Indonesia, tentu ini menjadi peluang yang sangat baik untuk dikembangkan. Melihat peluang itu, Diajeng Lestari berinisiatif untuk mendirikan Hijup.

Saat ini, Hijup menjadi ecommerce terbesar di dunia yang menyediakan layanan untuk desain busana dan aksesori. Platform digital ini menjadi wadah yang bisa mempertemukan para desainer lokal dan para pelanggan baik lokal maupun internasional.

Awal pengembangan Hijup tidak dengan mudah dilakukan, meski mungkin dipercaya memiliki potensi yang besar. Kesibukan Diajeng sebagai istri yang mengurus rumah tangga, diikuti perintisan usaha yang harus dikelola sendiri, bahkan kendala pendanaan juga turut membumbui kisah Hijup. Namun, dengan tekad yang kuat dan keyakinan yang teguh, disertai respon pasar yang positif. Diajeng mampu membawa Hijup menjadi seperti saat ini.

Begitulah cerita bagaimana para pendiri usaha rintisan meniti langkah untuk bisa menjadi jawaban yang relevan atas masalah yang mereka amati. Di lain sisi, ide yang menarik, peluang yang potensial, dan tim yang solid tidak berarti apa-apa bila tidak didukung oleh pendanaan yang mumpuni.

Juvenco Pelupessy, seorang yang juga pernah memulai usaha rintisan aplikasi Bibit, yang kemudian saat ini menjadi Principal di Skystar Capital berpendapat bahwa pendanaan juga menjadi hal yang penting dalam membangun usaha rintisan. 

Dana investasi yang dimiliki oleh investor seperti Skystar Capital, bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha rintisan, baik dari awal pendirian, maupun untuk pengembangan selanjutnya (scale up).

Tentu tidak semua usaha rintisan bisa mendapatkan pendanaan dari investor, ada beberapa proses yang harus dilalui dan juga kriteria yang harus dipenuhi. Proses awalnya biasanya harus melalui screening awal, lalu dilakukan evaluasi, dan kemudian diberikan pendanaan. 

Dari proses tersebut, investor akan melihat bagaimana model bisnis usaha rintisan tersebut, tim yang melakukan, produk yang ditawarkan, potensi pasar, dan bahkan bagaimana mereka melakukan usaha pendanaan dalam pengelolaan bisnis.

Nah, pengembangan usaha rintisan masih akan terus berkembang. Kenapa? Karena era digital saat ini memungkinkan ide-ide pengembangan usaha bisa diwujudkan, terutama untuk menjawab kebutuhan yang relevan dengan kondisi saat ini. Selera bisa cepat berubah, kebutuhan masih sangat beragam, bahkan pasar semakin luas (baik lokal maupun internasional).

Oleh karena itu, bagi kamu yang memiliki minat untuk memulai usaha rintisan, ayo memulai dari sekarang. Raihlah kesempatan untuk dibimbing oleh para Rockets yang sudah berpengalaman dan juga kesempatan pendanaan dari investor yang sudah memiliki rekam jejak yang baik. Bergabunglah dengan LokalCorn, sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun