Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Foodie

"Mager" Bukan Alasan Lagi!

2 Juni 2018   15:32 Diperbarui: 3 Juni 2018   20:22 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan Go-Food (sumber: aplikasi Go-Jek)

Setelah makan malam di warteg samping kos, dilanjutkan dengan minum kopi. Ah, betapa nikmatnya! Lalu apa? Pulang ke kos dan duduk di depan laptop. Keasyikan mengerjakan tugas dan diselingi hiburan-hiburan video lucu maupun artikel-artikel menarik ternyata bikin lapar. Mau keluar kos, malas gerak, lalu? Ya Go-Food lah!

Aplikasi Go-Jek dengan fitur Go-Food di dalamnya memang sangat membantu kalangan sibuk dan mager untuk tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup. Sebelum-sebelumnya, kebanyakan layanan pesan antar adalah makanan cepat saji yang kalau sering-sering dikonsumsi akan membuat si empunya warung makin kaya. 

Eh, maksudnya, kurang baik untuk kesehatan tubuh dan kantong tentunya. Semenjak ada Go-Food, variasi makanannya boleh dibilang sudah menyentuh aspek-aspek selera yang memenuhi kemaslahatan semua umat. Dan ini terbukti!

Hari berlalu, musim berganti, sudah pindah kosan. Tidak ada warteg di sampingnya, trus? Ya sebelum pulang ke kos beli makan dulu dong. Nah, tengah malam ternyata kelaparan. Sudah tahu solusinya kan? 

Ya tidur aja! Ini bulan tua, jangan sok Go-Food! Eitsss, tunggu dulu, cek aplikasi Go-Jek! Trus cari makanan di menu Go-Food. Dan manfaatkan poin untuk beli voucher makanan! Lumayan kan! Bukan lumayan lagi, sudah untung, lapar tengah malam bisa teratasi.

Tampilan Go-Food (sumber: aplikasi Go-Jek)
Tampilan Go-Food (sumber: aplikasi Go-Jek)
Jadi ceritanya sudah tengah malam, tidak ada warung yang buka lagi. Dan rencananya bukan untuk beli makanan berat. Saya dan teman saya mulai cari-cari di aplikasi Go-Food, dan syukurnya ada warung martabak yang sudah menjelang jam tutup. 

Dengan secepat kilat, saya memesan martabak telur dengan Go-Food, dan hanya dengan waktu kurang lebih setengah jam, si Om Driver sudah menghubungi bahwa beliau sudah menunggu di depan gerbang rumah. Malam kemudian menjadi panjang hingga menjelang subuh karena ada tambahan tenaga.

Makan menjadi kebutuhan utama manusia. Bahkan saya teringat ketika guru Fisika saya bercerita tentang pengalamannya sewaktu sekolah. Ketika pelajaran Ekonomi ada topik tentang Kebutuhan. Si guru ditanya tentang definisi kebutuhan tersebut. 

Mungkin lupa atau bingung, si guru kami itu mengambil kapur menuliskan kata "kebutuhan" dan menggarisbawahi "butuha" (bahasa Batak Toba, artinya perut). Sontak seisi kelasnya tertawa. Dan memang ada benarnya bahwa ketika berhubungan dengan kebutuhan, utamanya berkaitan dengan mengisi perut.

Dan hal yang paling menyebalkan ketika lapar melanda sementara kita sedang tak berdaya (baca: mager) untuk membeli ke luar rumah. Lagi-lagi, Go-Food menjadi jawaban terbaik. Bukan hanya dari variasi makanan, aneka voucher, promosi, dan rekomendasi yang spektrumnya sangat menjawab kebutuhan konsumen menjadi keunggulan fitur Go-Food.

Apa yang kemudian menarik dengan adanya Go-Food adalah acara kumpul-kumpul. Lah maksudnya apa? Khusus untuk daerah metropolitan yang sarat dengan kesibukan, kumpul-kumpul baik sesama teman maupun keluarga di rumah adalah waktu yang berharga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun