Selain dari ketenagakerjaan, PTFI juga menyumbang manfaat finansial langsung bagi Indonesia  berupa pajak, royalti, dividen, bea, dll dengan total USD 16,1miliar (1992-2015) dan manfaat tak langsung berupa pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah, dan investas dalam negeri sebesar USD 32,5 miliar. Dengan total kontribusi finansial tersebut, PTFI menciptakan 238.000 kesempata kerja: 128.000 kesempatan kerja di Papua dan 110.000 kesempatan kerja di luar Papua.
Hingga saat ini, PTFI menjadi penggerak utama ekonomi di Papua sehingga mengundang migrasi dari daerah lain menuju Mimika. Dengan tingkat migrasi terbesar di Indonesia, PTFI memiliki peran untuk melakukan pengembangan di masyarakat. Fasilitas kesehatan gratis disediakan melalui 2 rumah sakit, 3 klinik umum, dan 2 klinik spesialis.
Fasilitas pendidikan terdiri dari 4 asrama, 9500 beasiswa telah diberikan, dan membangun Balai Latihan Kerja di Institut Pertambangan Newangkawi. Pengembangan ekonomi juga dilakukan kepada 5.890 kelompok usaha dengan total bantuan mencapai 192.2 miliar rupiah. Serta pengembangan infrastruktur yang dapat meminimalisasi isolasi di Papua melalui pembangunan 2 lapangan terbang perintis di Desa Tsinga dan Aroanop, juga infrastruktur fasum dan fasos serta komplek olahraga berkelas premium di Timika.
Terlihat sekali bahwa pertambangan memberikan efek berganda (multiplier effect)Â kepada daerah di sekitarnya. Tentu bukan tanpa tantangan ketika usaha-usaha pertambangan akan dilakukan. Indonesia sebagai negara yang terletak di kawasan cincin api ini menyimpan potensi yang sangat besar. Pertambangan sangat dibutuhkan untuk memberi nilai tambah terhadap kehidupan. Namun, harus diingat bahwa pertambangan yang bertanggung jawab harus diikuti dengan pengelolaan lingkungan yang baik juga. Tambang untuk kehidupan, kehidupan untuk semua, bukan hanya segelintir orang.
sumber:
Museum Geologi 2015
Lembar Fakta PTFI Update 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H