Hari ini Senin, 14 Juli 2014 saya membaca berita bahwa Dino Patti Jalal dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Menteri Luar Negeri yang baru. Dino menggantikan Wamenlu yang lama, Wardhana yang akan menjadi Duta Besar untuk Turki.
Menjelang berakhirnya masa tugas SBY, tentu pelantikan Wamenlu baru ini menyisakan banyak pertanyaan:
Pertama, apa yang menjadi alasan penggantian Wakil Menteri Luar Negeri? Mengingat masa bakti kabinet yang akan berakhir Oktober 2014, tentu penggantian Wamenlu ini menjadi sebuah pertanyaan bagi banyak orang betapa tidak efektifnya mengganti orang dengan masa tugas yang sangat singkat. Walau dalam hal ini, Dino Patti Jalal diyakini mampu untuk cepat beradaptasi karena beliau merupakan diplomat senior dan telah berpengalaman menjadi Duta Besar RI untuk Amerika.
Kedua, mengapa Wamenlu yang lama dialihtugaskan menjadi Duta Besar RI untuk Turki?Pertanyaan ini memang tidak begitu penting, namun harus menjadi bahan pertimbangan. Mengingat masa tugas yang akan segera berakhir, seharusnya Wamenlu dipertahankan sementara untuk Dubes RI untuk Turki dapat dipilih dari pejabat Kemenlu yang lain.
Ketiga, apakah SBY ingin tetap meninggalkan pos-pos strategis untuk tetap diisi oleh orang-orangnya? Pertanyaan ini memang masih asumsi, tapi publik tidak boleh menampik kedekatan Dino dengan SBY. Hal ini dapat dilihat dari rekam jejak Dino yang sempat menjadi Jubir Presiden SBY dan kemudian menjadi peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Menempatkan Dino menjadi wamenlu baru saat ini dapat dijadikan modus untuk menitipkannya menjadi menlu di kabinet pemerintahan yang baru nanti.
Atas alasan apapun, pelantikan ini dapat dinilai sebagai sebuah tindakan politis sang ahli strategi, Presiden SBY. Menjelang akhir pemerintahannya, banyak hal yang terkesan dipaksakan dan diputuskan secara mendadak. Apapun itu semoga untuk tujuan yang lebih baik demi kepentingan umum.
Terima kasih SBY, selamat bertugas Wamenlu baru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H