Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Toilet Bersih Bagi Penduduk Desa Garungsang

27 Desember 2014   00:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayo ikut kami!

[caption id="attachment_386180" align="aligncenter" width="300" caption="Selamat datang di Sentul City (dokpri)"][/caption]

Kita akan menuju sebuah lokasi di sekitar kawasan Sentul City. Begitu keluar dari tol, pemandangan yang tersaji adalah lokasi elit dengan jalan yang luas dan taman-taman di sekitarnya. Bentuk-bentuk bangunan bermacam-macam dengan gaya arsitektur eropa, udaranya yang segar menjadi pelengkap kesempurnaan suasana di sini.

[caption id="attachment_386181" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Sentul City (dokpri)"]

14195854781408063900
14195854781408063900
[/caption]

[caption id="attachment_386182" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Jalan di Sentul City (dokpri)"]

14195857491840258590
14195857491840258590
[/caption]

[caption id="attachment_386185" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Sentul City (dokpri)"]

1419587169886442860
1419587169886442860
[/caption]

Loh, kita kok jalan terus? Kita nggak masuk ke salah satu kompleks di sini? Jawabannya pasti tidak. Kendaraan kami terus berjalan hingga ujung jalan yang bagus memasuki jalan kecil yang berlubang-lubang. Goncangan di mobil sudah mulai terasa, terkadang berhenti sesaat untuk menunggu giliran melintas karena kondisinya yang sempit.

[caption id="attachment_386186" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan Menuju Garungsang (dokpri)"]

1419587617789642721
1419587617789642721
[/caption]

[caption id="attachment_386187" align="aligncenter" width="300" caption="Hampir tiba di lokasi (dokpri)"]

14195880161132045659
14195880161132045659
[/caption]

Setelah setengah jam melintasi kawasan Sentul City, kami pun tiba di depan sebuah rumah. Jangan berpikir bahwa kita sudah tiba di lokasi. Seorang utusan kami terlebih dulu melalui gang sempit berjalan menanjak menaiki tangga tanah. Setelah lima belas menit, muncul dengan beberapa pasukan anak kecil.

[caption id="attachment_386188" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan masuk ke lokasi melalui gang (dokpri)"]

1419588136555546964
1419588136555546964
[/caption]

[caption id="attachment_386189" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan setapak menuju lokasi (dokpri)"]

14195885281056444977
14195885281056444977
[/caption]

Barang-barang yang kami bawa dengan cekatan direbut anak-anak tersebut. Dengan bersemangat, mereka membantu kami membawa barang-barang menuju kampung mereka yang disebut Kampung Garungsang di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Jalanan yang cukup menanjak tidak mengurangi semangat mereka, bahkan dengan tertawa riang mereka berlomba-lomba untuk mengangkat barang yang besar.

[caption id="attachment_386192" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak bersemangat mengangkat barang (dokpri)"]

1419588684536739424
1419588684536739424
[/caption]

[caption id="attachment_386193" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan sekitar Garungsang (dokpri)"]

1419588807297487123
1419588807297487123
[/caption]

Akhirnya kami pun berlabuh di rumah Pak RT dan diperbolehkan untuk sejenak beristirahat sambil minum teh hangat dan makan gorengan yang sudah dipersiapkan. Betapa baik dan ramahnya suasana di kampung seperti ini. Bahkan setelah itu, kami masih disuguhi makan siang yang sangat nikmat dilanjutkan dengan ramah tamah bersama Pak RT dan beberapa perwakilan warga di sana.

[caption id="attachment_386195" align="aligncenter" width="300" caption="Tiba di Rumah Pak RT (dokpri)"]

14195889951691508197
14195889951691508197
[/caption]

[caption id="attachment_386196" align="aligncenter" width="300" caption="Disambut hangat dan dijamu makan siang (dokpri)"]

1419589130250656875
1419589130250656875
[/caption]

Kita melakukan apa di sini?

Kita akan melakukan banyak hal di sini, terutama untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat di sini untuk bisa menjaga sanitasi lingkungan. Sebagai masyarakat beruntung yang sudah memperoleh pendidikan yang baik, kita harus bisa berbagi pengetahuan terutama untuk meningkatkan taraf kesehatan lingkungan di masyarakat. Salah satu yang bisa kita perbuat adalah menyediakan toilet yang bersih kepada masyarakat di sini.

Kita mengajak masyarakat bersama-sama untuk membangun toilet. Peralatan yang dibutuhkan sebagian besar adalah milik masyarakat, yang kita sediakan adalah bahan-bahan yang dibeli dari toko bangunan. Sebagian masyarakat, terutama bapak-bapak sangat bersemangat untuk membangun toilet. Ibu-ibu juga turut membantu dengan menyediakan makanan dan minuman.

[caption id="attachment_386197" align="aligncenter" width="300" caption="Toilet baru yang dibangun bersama warga (dokpri)"]

14195895031264039355
14195895031264039355
[/caption]

Toilet yang telah dibangun pun akhirnya berdiri dengan megah. Kita serahkan sepenuhnya kepada penduduk desa untuk bertanggung jawab terhadap perawatan toilet tersebut. Semua orang merasa senang dan puas dengan hasil pekerjaan kali ini. Lelah dan stres yang sempat melanda selama mempersiapkan hingga mewujudkan toilet tersebut terbangun seketika hilang sirna. Semoga masyarakat dapat memanfaatkan toilet tersebut dan menjaga kebersihannya.

Namun, setahun kemudian kami menemukan bahwa toilet yang kami bangun bersama sudah tidak digunakan lagi. Masyarakat kembali menggunakan toilet lama yang kondisinya memang cukup memprihatinkan. Setelah kami tanya, ternyata masalah utama adalah penyaluran air menuju ke toilet yang baru tidak lancar. Sumber air yang digunakan sebelumnya ternyata sudah dialihkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, masyarakat kembali menggunakan toilet yang lama dengan sumber air yang masih lancar.

Kami merasa sangat sedih karena kondisi tersebut. Namun, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak mengetahui akar masalah air tersebut dialihkan. Kami pun berupaya untuk tetap mengajak masyarakat memperhatikan kesehatan mereka dengan membersihkan toilet lama tersebut. Kali ini, bukan bapak-bapak yang membantu kami, namun anak-anak yang begitu bersemangat sepulang mereka bersekolah. Kami persembahkan kembali toilet bersih beserta tanggung jawab kepada masyarakat terutama anak-anak kecil untuk senantiasa menjaga kebersihannya.

[caption id="attachment_386198" align="aligncenter" width="300" caption="Membersihkan toilet bersama anak-anak (dokpri)"]

14195901071803453047
14195901071803453047
[/caption]

[caption id="attachment_386201" align="aligncenter" width="300" caption="Tetap ceria membersihkan toilet (dokpri)"]

14195902822114572251
14195902822114572251
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun