Jakarta - Usia muda bukan halangan menjadi pelatih beladiri saat ini meskipun masih berada di bangku sekolah terutama di kalangan Taekwondo. Tetapi pengetahuan beladiri saja tidak cukup untuk menjadi pelatih di masa sekarang. Salah satunya ilmu pertolongan pertama adalah tantangan yang dihadapi para pelatih baik di usia muda maupun dewasa.
Tantangan tersebut adalah ketidaktahuan akan pemakaian peralatan medis P3K dan prosedur pertolongan pertama ketika atlet mereka mengalami cedera baik berupa mimisan di hidung, gigi yang patah, gusi berdarah akibat serangan,sesak nafas dan beberapa masalah medis lainnya seperti permasalahan otot sendi.Â
Alhasil ketika terjadi cedera selama proses latihan ataupun ketika berada di arena pertandingan hanya mengandalkan petugas medis yang akan datang. Ketika hal ini dibiarkan akan membuat atlet mengalami luka yang lebih serius.
 Pentingnya bagi para pelatih mengikuti diklat pelatih secara resmi dan berlisensi adalah salah satu cara untuk mengatasi tantangan permasalahan ketidaktahuan akan penggunaan P3K beserta prosedur pertolongan pertama. Jika pelatih belum siap mengikuti diklat, setidaknya mempelajari prosedur pertolongan pertama dan membeli set P3K untuk dibawa setiap kegiatan baik latihan maupun pertandingan.Â
Untuk peralatan medis P3K yang harus dimiliki oleh pelatih beladiri terdiri dari kotak penyimpanan obat (dapat di isi obat untuk pereda maag, sakit kepala, obat merah, inhaler, dan vitamin c untuk sariawan), spray cooler pain killer (pereda nyeri otot), kain kasa steril, plester luka, kapas pembersih luka, gunting, oxygen portable dan kain perban. Semua peralatan dan obat ini wajib dimiliki pelatih ketika atlet mengalami pusing, mual, gusi berdarah, nyeri otot, luka ringan, dan sesak nafas.Â
Jika atlet mengalami sesak nafas beri ruang udara dan kendurkan seragamnya. Kalau ada atlet mengalami mimisan buat dia berbaring telentang dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuh dan sumbat hidung menggunakan kasa steril. Jika atlet mengalami cedera akibat serangan ketika bertanding dapat menyiapkan kain, es batu dan plastik untuk ditempel atau berikan spray cooler pain killer.
Bagi para pelatih, jangan merasa sangat hebat dengan ilmu yang dimiliki sedangkan tidak mempunyai pengetahuan akan P3K. Ilmu P3K sangatlah penting terutama bagi pelatih beladiri yang setiap hari melatih atletnya melewati batas kemampuan untuk tumbuh menjadi lebih kuat. Jika luka yang dialami atlet semakin buruk segera menghubungi pihak rumah sakit atau klinik terdekat untuk ditangani lebih lanjut dan pelatih tetap harus bertanggung jawab dalam kondisi tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H