Grit merupakan salah satu indikator dari kesuksesan akademik siswa. Karakter ini dapat ditumbuhkan melalui pola pikir yang disebut sebagai Growth mindset. Pola pikir membentuk pribadi yang gemar belajar, tangguh, tekun, dan tidak mudah menyerah.Â
Growth mindset penting dimiliki oleh siswa agar dapat menumbuhkan grit atau ketekunan, serta keinginan untuk terus berkembang, meskipun menghadapi berbagai tantangan selama proses pendidikan di sekolah.
Guna mendukung kesuksesan akademik siswa, Mahasiswa Psikologi Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan kegiatan dengan tajuk "Optimalisasi Grit melalui Psikoedukasi Growth Mindset pada Siswa SMAN 2 Surakarta". Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Riset di bawah naungan Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret.
Serangkaian kegiatan ini berlangsung selama sepuluh hari, dimulai pada tanggal 21 Oktober hingga 1 November 2024. Adapun mahasiswa yang melaksanakan kegiatan ini adalah Laras Restu Handini (G0121073), Melisa Fitriani (G0121084), Ni Komang Regina Ary Shanty (G0121094), dan Nur Fadhillah Ali (G0121101). Pelaksanaan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang growth mindset, memberikan cara-cara praktis untuk meningkatkannya, dan memperkuat grit pada siswa.
Kegiatan psikoedukasi diberikan kepada siswa kelas 10 dan kelas 11 dengan jumlah 591 siswa. Psikoedukasi dilaksanakan pada jam pelajaran Bimbingan dan Konseling. Kegiatan psikoedukasi diawali dengan siswa mengisi pertanyaan pre test melalui google form untuk mengukur tingkat grit siswa sebelum diberikan psikoedukasi.
 Selanjutnya, mahasiswa memaparkan materi psikoedukasi yang mencakup pengertian growth mindset beserta ciri-cirinya, perbedaan growth mindset vs fixed mindset, pentingnya memiliki growth mindset, dan strategi untuk menumbuhkan growth mindset.Â
Pelaksanaan kegiatan psikoedukasi diawali dengan siswa mengisi pertanyaan pre test melalui google form untuk mengukur tingkat grit siswa sebelum diberikan psikoedukasi. Selanjutnya, mahasiswa memaparkan materi psikoedukasi yang mencakup pengertian growth mindset beserta ciri-cirinya, perbedaan growth mindset vs fixed mindset, pentingnya memiliki growth mindset, dan strategi untuk menumbuhkan growth mindset.
Setelah mendengarkan penjelasan mengenai growth mindset, siswa diminta untuk mengerjakan post test. Pengerjaan post test bertujuan untuk mengukur peningkatan grit siswa setelah memperoleh pengetahuan mengenai growth mindset. Hasil dari psikoedukasi ini adalah adanya pengaruh psikoedukasi growth mindset terhadap grit siswa SMA Negeri 2 Surakarta. Hal ini ditinjau berdasarkan peningkatkan nilai grit saat mengerjakan pre test dan post test.
Kegiatan ini didukung dengan kegiatan penunjang, yaitu Layanan Konseling Individu Gratis dan pembuatan Media Interaktif: Papan Mimpi. Kegiatan penunjang bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan siswa, khususnya dalam mengatasi permasalahan akademik siswa, dan memotivasi siswa untuk memiliki tujuan jangka panjang.
Dengan adanya serangkaian kegiatan ini, siswa-siswi diharapkan dapat mulai menumbuhkan growth mindset dalam dirinya, sehingga bisa memiliki grit yang dapat mendukung kesuksesan akademik di sekolah. Selain itu, diharapkan juga dapat menciptakan dan mengembangkan lingkungan sekolah yang positif serta suportif bagi perkembangan siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI