Mohon tunggu...
Ni Komang Ari Mega yanti
Ni Komang Ari Mega yanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menari dan Memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Monoton ke Menarik: Implementasi Filsafat Progresivisme dalam Pembelajaran Discovery Learning Mengatasi Stigma Pembelajaran Sejarah Membosankan

21 Desember 2024   20:34 Diperbarui: 21 Desember 2024   20:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat Implementasi 

Implementasi pemaduan filsafat pendidikan progresivisme dan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran sejarah memberikan berbagai manfaat bagi siswa, guru, dan proses pendidikan secara keseluruhan. Implementasi ini memberikan pemahaman yang dapat membantu siswa menghubungkan peristiwa sejarah dengan kehidupan nyata mereka, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan pembelajaran sejarah menjadi berfariasi tidak hanya berkaitan dengan menghafal fakta atau peristiwa.

Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif akan dirasakan setiap siswa dalam proses pembelajaran dalam menerapkan implementasi ini, menekankan pentingnya analisis kritis terhadap peristiwa sejarah mampu memahami dampaknya di masa kini dam mampu melatih siswa untuk mencari solusi pemahaman berdasarkan bukti dan data sejarah. Dengan pendekatan yang relevan dan menarik, siswa akan melihat sejarah bukan sebagai mata pelajaran yang membosankan, tetapi sebagai ilmu yang relevan untuk memahami masa kini dan membangun masa depan. Dengan begitu stigma pembelajaran sejarah monoton akan berubah menjadi sejarah yang bersifat menarik.

Simpulan 

Filsafat progresivisme menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada siswa dan relevansi dengan kehidupan nyata, sementara Discovery Learning memungkinkan siswa untuk terlibat secara langsung dalam eksplorasi dan penemuan konsep. Implementasi kedua pendekatan ini menciptakan lingkungan belajar yang mendorong keterlibatan siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif, serta memberikan pemahaman sejarah yang mendalam dan aplikatif untuk siswa.

Daftar Pustaka

Asmara. (2019). Pembelajaran Sejarah Menjadi Bermakna Dengan Pendekatan Kontekstual. Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 106. 

Mirdad. (2020). Model-Model Pembe;ajaran (Empat Rumpun Model Pembelajaran). Indonesia jurnal Sakinah, 15. 

Sayono. (2016, Agustus). Pembelajaran Sejarah di Sekolah: dari Pragmatis ke Idealis. p. 12.

 Suciati, d. (2024). Pelaksanaaan Model Discovery Learning Berbantu Poster Pada Materi Perlawanan Rakyat Terhadap Kolonialisme Bangsa Eropa Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA), 1615.

 Zaka. (2022). Filsafat Pendidikan Progresivisme dalam Kurikulum Peandidikan Bahasa Indonesia. Indonesian Journal of Teaching and Teacher Education, 55. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun