Mohon tunggu...
Nikolaus Anggal
Nikolaus Anggal Mohon Tunggu... Dosen - Hidup adalah perjuangan

Hidup adalah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Berkuasa Atas Maut Luk. 20:27-40

25 Desember 2024   05:22 Diperbarui: 25 Desember 2024   05:22 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Esensi kebangkitan Kristus berbicara mengenai ketaatan kepada seluruh kehendak Bapa dan menaklukan maut. Kebangkitan telah ditegaskan oleh Yesus kepada kaum Saduki dalam pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah. Yesus hendak mengajarkan bahwa apa pun risiko yang dialami karena percaya kepada-Nya bahkan derita dan kematian sekalipun, tetap memberi makna dan pengharapan akan kehidupan baru.

Yesus sendiri menjadi pokok kekuatan dan dasar pengharapan akan hidup baru. Ia telah mengalami derita dan kematian, namun Ia mengatasinya dengan kebangkitan mulia. Peristiwa Yesus inilah yang meneguhkan hidup dan kesaksian kita akan kebangkitan, apa pun risiko yang akan dihadapi karena iman kepada-Nya. Kesetiaan iman ini akan membawa kehidupan baru dalam persekutuan dengan Allah yang membangkitkan kita(bdk.Why11:11-12).

Kebangkitan Tuhan menjadi kebangkitan kita, menjadi sukacita bagi kita karena iman kita akan Tuhan yang bangkit. Kemenangan Tuhan atas maut menjadi jaminan iman bagi kita bahwa Tuhan pun akan mendatangkan kemenangan, cahaya kehidupan bagi kita cahaya kehidupan baru bagi nenek kita Maria Goreti Elawati. Tuhan  mengalahkan maut karena Dia berkuasa atas maut. Dia senantiasa menyertai kita, menjamah kita menopang kita  dalam perjalanan suka duka hidup kita. Semoga kebangkitan Tuhan kita makin memantapkan iman kita kepada-Nya dan mendorong kita untuk senantiasa bersandar pada-Nya karena Tuhan berkuasa atas maut. Tuhan memberkati kita sekalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun