Mohon tunggu...
Nikolas Mauladitiantoro
Nikolas Mauladitiantoro Mohon Tunggu... Lainnya - hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan

Seorang introvert pecinta kuliner dan terkadang mengamati permasalahan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komitmen Perjuangannya Dipertanyakan, Adian Napitupulu Buat 'Surat Terbuka' ke Fahri Hamzah

13 Mei 2022   15:52 Diperbarui: 13 Mei 2022   16:03 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di media sosial Twitter, nama Adian Napitupulu mendadak trending pada Jumat (13/5). Bukan tanpa alasan anggota DPR RI fraksi PDIP itu trending, dirinya memberikan reaksi dari tweet politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah dalam sebuah surat terbuka yang diunggah oleh akun Twitter @Paltiwest.

Awalnya, Fahri Hamzah merespon sebuah tweet yang menampilkan foto Adian Napitupulu dan Budiman Sudjatmiko. Lebih lanjut fahri juga menambahkan pesan untuk kepada generasinya, yang secara tidak langsung juga generasi Adian.

Pesan tersebut terangkum dalam 6 poin yakni diantaranya: jangan biarkan kebebasan terancam, jangan biarkan rakyat sakit dan menderita, jangan biarkan penguasa menganiaya, jangan biarkan pengusaha mengatur Negara, jangan jadi corong penguasa dan bantu serta lindungi mahasiswa dan oposisi.

Maksud Adian merespon pernyataan Fahri adalah dirinya yang ingin mengetahui kepada siapa pesan dari Fahri tersebut diperuntukan, apakah untuk semua generasi atau hanya dia dan Budiman? Karena foto di tweet tersebut hanya ada foto mereka berdua bukan foto orang banyak. 

Lantas Adian merasa bawah Fahri seolah-seolah mempertanyakan komitmen perjuangan serta komitmen kerakyatan dirinya dan Budiman setelah 24 tahun reformasi.

Isi Surat Terbuka Adian Napitupulu ke Fahri Hamzah

Dalam surat terbuka tersebut, Adian bercerita perbedaan perjalanan hidupnya dengan Fahri Hamzah. Di tahun 1999, setahun setelah kejadian '98, Fahri sudah menjadi staf ahli di MPR hingga 2004 resmi dilantik menjadi anggota DPR.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun