Mohon tunggu...
Nikolas Mauladitiantoro
Nikolas Mauladitiantoro Mohon Tunggu... Lainnya - hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan

Seorang introvert pecinta kuliner dan terkadang mengamati permasalahan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Mahasiswa dan Ormas akan Sambangi KPK dan BPK Terkait Kasus Bisnis PCR

8 November 2021   15:35 Diperbarui: 8 November 2021   15:52 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Luhut jadi trending di Twitter dua kali. Sumber foto: isubogor.pikiran-rakyat.com

Polemik keterlibatan menteri di kabinet pemerintahan Jokowi yaitu Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir dalam pusaran bisnis PCR masih tak bisa dilupakan masyarakat. Meski Luhut sudah berikan klarifikasi lewat akun Instagram pribadinya yaitu @luhut.pandjaitan pada kamis (4/11) kemarin, publik masih tak percaya dan malah menemukan keganjilan-keganjilan baru.

Nama Luhut juga masih diperbincangkan hingga pada Sabtu (6/11) pun ia kembali trending untuk kedua kalinya lagi di jagad media sosial Twitter dengan hashtag #LuhutPenghisapDarah Rakyat. Sebelumnya, namanya juga menjadi trending nomor satu Twitter pada Selasa (2/11).

Menko Luhut jadi trending di Twitter dua kali. Sumber foto: isubogor.pikiran-rakyat.com
Menko Luhut jadi trending di Twitter dua kali. Sumber foto: isubogor.pikiran-rakyat.com
Di dalam hashtag tersebut, banyak warganet yang secara blak-blakan meminta Menko Luhut untuk mundur dari jabatannya karena diketahui telah berbisnis PCR diam-diam di masa pandemi. 

Akhirnya, rakyat yang merasa tak cukup dengan hanya bersuara di media sosial mulai merencanakan untuk mengadakan aksi demonstrasi langsung ke gedung KPK, meski sebelumnya diketahui bahwa PRIMA telah secara langsung melaporkan kasus dugaan menteri-menteri yang berbisnis tes PCR di masa pandemi pada Kamis, (4/11).

Aksi demonstrasi pada hari Selasa (9/11) besok akan berlangsung di gedung KPK di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Adapun yang menginisiasi demo ini adalah dari elemen mahasiswa yang mengatasnamakan sebagai Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).

Wakil ketua umum LMND, Samsudin Saman lebih lanjut mengatakan bahwa aksi ini tidak hanya berlangsung di Jakarta, namun juga dipastikan akan dilakukan di 24 provinsi dengan tuntutan yang sama yaitu meminta menindak tegas pejabat negara yang menggunakan kekuasaan untuk kepentingan bisnis, hingga begitu melukai hati rakyat di masa pandemi Covid-19. Aksi LMDN ini juga bentuk dukungan terhadap laporan PRIMA ke KPK.

4 Ormas Akan Sambangi BPK

Tidak hanya dari elemen mahasiswa yang melapor ke KPK, 4 (empat) organisasi masyarakat yaitu LBH Kesehatan, Indonesian Audit Watch (IAW), Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta, dan Petisi '28 dikabarkan akan menyambangi gedung BPK pada Selasa, (9/11) untuk menuntut pengauditan terhadap kasus bisnis pCR. 

Aktivis Petisi '28 Haris Rusly Moti menyatakan bahwa langkah ini penting dilakukan karena mengingat utang negara yang sudah tinggi dan menembus angka Rp6.625,43 triliun. Namun di tengah ambang kebangkrutan negara dan tingkat kemiskinan masyarakat, segelintir pejabat justru semakin kaya dengan menyelewengkan kekuasaan.

Semua Menunggu Tindak Tegas Presiden

Kini, sikap tegas Jokowi sangat ditunggu rakyat. Bahkan banyak diantara mereka yang langsung minta Presiden Jokowi untuk mencopot pejabat-pejabat yang melakukan penyelewengan kekuasaan.

Terutama pula dari aliansi pendukung-pendukung Jokowi seperti PROJO, SEKNAS Jokowi, BARA-JP, KAPT, Almisbat, RPJB, DUTA Jokowi, RKIH, hingga Joman yang tergabung dalam Kelompok Kerja Pendukung Jokowi (KKPJ).

Mereka kompak meminta Presiden Jokowi untuk melakukan pembersihan di dalam kabinet pemerintahannya terutama para pemburu rente yang telah membajak visi Indonesia Maju.

Lebih lanjut, KPPJ juga menyebut adanya manuver kelompok politik yang besar yang bermental pemburu rente ini tidak menggunakan rasa kemanusiaan sehingga tega memanfaatkan bencana pandemi serta kepercayaan dan kewenangan yang diberikan Presiden Jokowi.

Kini, babak baru kasus bisnis tes PCR yang menyeret nama-nama besar di negeri semakin panas. Presiden sendiri diketahui sedang melakukan karantina mandiri pasca kepulangannya dari kunjungan ke luar negeri dan telah mendarat di Tanah Air pada hari Jumat (5/11). Selambatnya hari ini atau esok, rakyat mengharapkan pengumuman tegas dari Presiden Jokowi di kasus bisnis PCR. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun