Mohon tunggu...
Nico Gilang Aprully
Nico Gilang Aprully Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Biomedis Universitas Airlangga

Seorang yang pragmatis dalam menghadapi hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tutup Logika, Buka Wikipedia

23 Juni 2022   00:00 Diperbarui: 23 Juni 2022   00:05 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Contoh lainnya pada sekitar kita beberapa waktu lalu adalah ketika seorang pemain catur berpangkat Grandmaster bernama Irene yang menilai bahwa permainan catur online yang dilakukan oleh seseorang bernama Dewa_Kipas mengandung unsur kecurangan. 

Akibat pernyataan tersebut Irene mendapat banyak kecaman dan hujatan dari netizen Indonesia karena dianggap meremehkan dan tidak percaya bahwa seorang masyarakat biasa bisa mengalahkan seseorang yang berpangkat Grandmaster dan telah menghabiskan banyak waktu dalam latihan dan memainkan catur. 

Pernyataan Irene bahwa gaya permainan Dewa_Kipas terlalu mirip dengan bagaimana sebuah algoritma komputer memainkan catur, pernyataan ini bahkan juga banyak didukung oleh para Grandmaster lainnya tapi tetap saja ada masyarakat yang menolak pernyataan tersebut. 

Dari kasus di atas kita bisa melihat dan mengetahui bahwa pada zaman sekarang, akses publik terhadap informasi di internet sangatlah mudah dan luas. Kekayaan informasi yang terdapat di internet mengalahkan kemampuan orang awam dalam mencerna dan menyaring masuknya informasi dari internet ke dalam otak. 

Informasi yang didapat oleh masyarakat awam dari internet dengan informasi yang didapat oleh pakar dan ahli dari internet bisa datang dari sumber informasi yang sama, tetapi ada hal yang tidak dimiliki oleh masyarakat awam tapi dimiliki oleh pakar dan ahli. 

Kerangka metodologi yang digunakan oleh para ahli dan pakar untuk menelaah informasi yang didapat, kemampuan untuk berpikir kritis terhadap suatu pernyataan, dan proses pengambilan kesimpulan inilah yang tidak banyak dimiliki oleh masyarakat awam dalam proses mencari dan mendapatkan sebuah informasi. 

Pakar dan ahli mampu menyambungkan informasi satu ke informasi lainnya sehingga dapat menciptakan sebuah premis atau pernyataan baru yang disusun dari informasi-informasi sebelumnya, sedangkan pada masyarakat awam tidak ada kerangka metodologi tersebut sehingga adanya kesulitan dalam proses menyambungkan antar informasi. 

Bebasnya informasi di internet ditambah dengan kemudahan seseorang untuk menjadi anonim di media sosial memudahkan siapa saja untuk berkata dan mengklaim apa saja tanpa mendapat konsekuensi apapun. 

Melalui Bukti yang hanya didasarkan pada pengalaman dan cocoklogi mampu membuat seseorang bebal dalam menghadapi suatu permasalahan, hal ini juga diperparah dengan menganggap enteng mengatakan bahwa sebuah ilmu pengetahuan hanya berdasarkan sebuah "Teori" tanpa tahu apa maksud arti dan proses di balik dari kata tersebut. 

Perilaku untuk menolak fakta dan ilmu pengetahuan ini bisa sangat merugikan, bukan lagi merugikan individu tetapi merugikan ke orang lain apabila dilakukan secara berkelompok. 

Miskonsepsi yang beredar dari seorang individu dapat menyebar lebih luas ke sekelompok masyarakat dengan tingkat pemahaman terhadap keilmiahan yang rendah apabila tidak ada yang mengoreksi dan mengedukasi kepada khalayak umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun