Kita dapat dengan mudah menilai sesuatu dengan opisisi biner generasi baru ini tanpa memperhatikan unsur-unsur normatif yang masih merupakan aspek terpenting di dalam hidup kenegaraan dan budaya kita.
Saya sungguh tidak bermasalah bila memang Komeng terpilih menjadi anggota DPD dan kelak mampu melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenangnya. Ia secara demokratis memang merupakan pilihan rakyat. Namun, lagi-lagi, saya khawatir dengan pola pikir biner tersebut dimana di masa lalu kita telah berhasil mengupayakan 'jangan menilai buku dari sampulnya', malah sekarang menjadi 'tidak apa sampulnya tidak menarik, isinya sih biasanya bagus', padahal kita juga tidak tahu itu.
Tujuan dari kritik Nietzche terhadap pola pikir biner bukanlah membuat opisisi biner lainnya, melainkan untuk menilai sesuatu dengan baik, detail, beserta dengan kompleksitasnya. Apakah benar orang yang nyeleneh gayanya sebenarnya cerdas, tulus, dan jujur? Dan apakah benar orang yang bergaya rapi sebenarnya penipu serta munafik? Bagaimana bila orang yang nyeleneh gayanya ya memang nyeleneh saja, dan orang yang terlihat cerdas sejatinya memang cerdas?
Jujur, Komeng adalah salah satu komedian idola saya: the comedy king, yang kecepatan melucunya tak bisa ditandingi oleh siapapun. Hampir tiap detik ia bisa melontarkan candaan. Rosi di dalam wawancaranya dengan Komeng bahkan sudah menyampaikan dari awal bahwa wawancara kali ini tidak akan serius, dan memang benar bahwa setiap pertanyaan Rosi dijawab dengan candaan. Maka, yang saya khawatirkan dari awal adalah pola pikir biner generasi baru yang dibalut dengan skeptisisme dalam memilih calon pemimpin dan wakil rakyat. Dengan pemikiran seperti ini, masyarakat akan langsung memilih siapa saja yang mereka anggap 'berani' dan nyeleneh, dibanding yang rapi dan terlihat tertata. Keputusan ini mungkin saja bisa benar, tetapi bukankah menggunakan dasar pemikiran biner tanpa pertimbangan matang serta cerdas juga sama saja keputusan yang salah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H