Mohon tunggu...
Nikodemus Yudho Sulistyo
Nikodemus Yudho Sulistyo Mohon Tunggu... Dosen - Menulis memberikan saya ruang untuk berdiskusi pada diri sendiri.

Saya bergabung di Kompasiana sekedar untuk berbagi mengenai beragam hal. Saya menyenangi semua yang berhubungan dengan bahasa, sosial, budaya dan filosofi. Untuk konten yang berhubungan dengan kritik sastra, dapat juga ditonton di kanal YouTube saya yang bisa diklik di link profil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelajaran dari Kematian Tragis Moonbin

24 April 2023   14:52 Diperbarui: 24 April 2023   14:53 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para penggemar K-Pop -- sekali lagi, tidak semua -- malah cenderung tidak peka, dan tidak peduli dengan hal-hal diluar kegemaran mereka. Maka, mungkin sekali ketidakpekaan itu secara ironis juga berlaku bagi tuntutan mereka sendiri terhadap para idol yang diminta terus sempurna.

Para penggemar K-Pop memiliki kecenderungan untuk memusuhi orang-orang yang bukan bagian dari mereka. Sebagai akibatnya, kematian tragis Moonbin tentu saja dijadikan salah satu tambahan noktah merah buruk industri hiburan Korea Selatan.

Fanatisme terhadap idola sejatinya telah terjadi jauh sebelum merebaknya budaya K-Pop ini. Sebut saja popularisme Michael Jackson sang King of Pop di masa lalu. Atau The Beatles, serta band-band rock dan metal yang kemudian menciptakan kaun groupies. Semua penggemar mereka memiliki ciri yang serupa, yaitu fanatisme berlebihan.

Munculnya internet dan media sosial di masa kini, membuat gerakan para penggemar menjadi terkesan lebih masif. Budaya kegemaran mereka yang kemudian menjadi stan culture (silahkan baca tulisan saya mengenai stan culture di sini), tidak hanya merugikan idola mereka, melainkan juga berdampak pada orang-orang yang tidak menjadi bagian dari kegemaran dan fenomena ini.

Sesungguhnya, dengan tidak hanya peka dan sayang pada idol mereka, melainkan juga peduli pada dunia diluar K-Pop, para fans tidak hanya meyelamatkan anggota idol dari depresi serta mencegah Moonbin-Moonbin yang lain, tetapi juga memperbaiki image para fans K-Pop yang selama ini dikenal sebagai fans fanatik dan cenderung 'brutal'.

That's it, I said what I said.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun