Mohon tunggu...
Nikodemus Yudho Sulistyo
Nikodemus Yudho Sulistyo Mohon Tunggu... Dosen - Menulis memberikan saya ruang untuk berdiskusi pada diri sendiri.

Saya bergabung di Kompasiana sekedar untuk berbagi mengenai beragam hal. Saya menyenangi semua yang berhubungan dengan bahasa, sosial, budaya dan filosofi. Untuk konten yang berhubungan dengan kritik sastra, dapat juga ditonton di kanal YouTube saya yang bisa diklik di link profil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Seorang Laki-laki Dapat Menjadi Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga?

9 Mei 2022   09:07 Diperbarui: 9 Mei 2022   09:23 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, istilah 'terutama perempuan' bertolak belakang dengan definisinya, yang menjelaskan bahwa KDRT dapat terjadi pada segala jenis gender atau jenis kelamin.

Satu hal yang mungkin tidak akrab bagi kita, sesuai dengan latar belakang budaya dan sejarah pula, sepertinya KDRT terhadap kaum laki-laki sangat jauh dari pantauan. Hampir tidak bisa diterima bila seorang suami, misalnya, melaporkan KDRT yang dilakukan oleh sang istri. 

Sebenarnya ini juga terjadi pada kasus Johnny Depp vs Amber Heard, dimana di dalam sebuah rekaman, setelah melakukan kekerasan fisik terhadap Depp, Heard juga mengancam dan melakukan kekerasan verbal dengan menantang Depp untuk mengatakan hal ini kepada dunia. 

Heard yakin bahwa ia akan lebih dipercaya dibanding Depp karena ia adalah seorang perempuan yang lebih mungkin mendapatkan kekerasan dibanding Depp yang logikanya adalah seorang laki-laki yang jauh lebih kuat secara fisik dibanding dirinya.

Tidak main-main, terbukti bahwasanya image kelemahan seorang perempuan ini diterima dengan cepat oleh publik, sampai-sampai perusahaan Walt Disney memutuskan memutuskan kontrak dengan Johnny Depp sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan antikekerasan, terutama terhadap perempuan.

Laki-laki memang menurut penelitian memiliki harapan hidup yang lebih pendek dibanding perempuan. Menurut Harvard Health Publishing dari Harvard Medical School, rata-rata perempuan memiliki kecenderungan lima tahun hidup lebih lama dibanding laki-laki, di Amerika, sedangkan secara global, perempuan memiliki umur tujuh tahun lebih lama dibanding laki-laki (Sumber).

Ini karena beberapa alasan. Secara biologis, laki-laki memiliki lobus frontal di otak (bagian untuk bernalar dan mengambil keputusan) yang tumbuh lebih lambat dibanding perempuan. Ini membuat laki-laki memiliki kecenderungan tinggi menjadi korban kekerasan, kecelakaan dan pembunuhan. 

Laki-laki juga memiliki kencenderungan memiliki pekerjaan yang berbahaya, termasuk sebagai tentara, pemadam kebakaran atau bekerja di konstruksi bangunan. Ini karena laki-laki dianggap memiliki fisik yang lebih kuat dibanding perempuan. 

Alasan lain berhubungan dengan keadaan psikologis, dimana laki-laki lah yang paling banyak melakukan tindakan bunuh diri karena depresi. Laki-laki juga adalah korban penyakit jantung terbesar, yang lagi-lagi juga memiliki pengaruh psikologis yang signifikan.

Fakta bahwa umur laki-laki lebih pendek dibanding perempuan harusnya memberikan kita beberapa pelajaran.

Laki-laki selama berabad-abad seakan dirancang untuk menjadi pemimpin dan melakukan banyak perubahan. Peperangan yang dikobarkan kaum laki-laki pada nantinya menciptakan apa yang dinamakan negara, nasionalisme, demokrasi, sistem ekonomi, bahkan kemajuan dan peradaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun