Dengan memahami word formation yang menjadi ciri bahasa Inggris ini, seseorang dapat menempatkan sebuah kata sesuai fungsinya dengan terlebih dahulu mengenal pola pembentukannya. Selain itu itu seseorang dapat memahami makna sebuah kata yang sepertinya rumit, namun pada dasarnya memiliki satu root (kata dasar). Misalnya kata activation, bila kita hanya menerjemahkannya sebagai ‘aktivasi’ maka masih akan tertinggal kesulitan, yaitu apa makna dari ‘aktivasi’ itu sendiri. Sedangkan dengan teknik word formation, kita dapat ‘membedah’ kata ini ke bagian yang lebih kecil, yaitu act. Bila kita masih bingung dengan kata act tersebut atau tidak mengenalinya, kita dapat mencari ‘kemungkinan’ kemiripan dengan kata-kata lain dalam bahasa Indonesia yang juga merupakan serapan, misalnya: aktor (act-or), aksi (act-ion), aktif (act-ive), aktivitas (act-ivity). Dari sini kita dapat memahami bahwa kata activation masih berhubungan dengan ‘tindakan’ (act) seperti pada kata-kata aktor, aktif, aksi, dan aktifitas.
Teknik selanjutnya dalam word formation adalah memahami imbuhan (affixes) dalam bahasa Inggris yang menentukan ‘fungsi’ kata tersebut.
Misalnya akhiran (suffix) –ate dalam sebuah kata bahasa Inggris biasanya menunjukkan fungsi pembentuk kata kerja/verba (verb) seperti pada kata communicate (berkomunikasi), eliminate (mengeliminasi, menghapuskan) dan tentu saja activate (mengaktifkan , membuat sesuatu menjadi aktif atau dapat bertindak).
Sedangkan akhiran (suffix) –ion biasanya menunjukkan fungsi sebagai kata benda/nomina (noun), seperti pada communication (komunikasi), elimination (eliminasi, penghapusan) dan tentu saja activation (aktivasi, penggerakan atau sebuah aktifitas atau kegiatan dalam rangka membuat sesuatu menjadi aktif atau dapat bertindak).
Akhirnya secara sederhana dengan menggunakan teknik dan konsep word formation ini, kita dapat memahami kata activation dengan lebih baik, yaitu ‘penggerakan atau sebuah aktifitas atau kegiatan dalam rangka membuat sesuatu menjadi aktif atau dapat bertindak’.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa mempelajari bahasa Inggris tidaklah dapat dilaksanakan dengan instan, tetapi terus memerlukan pembelajaran dan usaha untuk lebih mengenal berbagai unsur dalam bahasa itu sendiri. Kosakata bahasa Inggris ternyata sangat akrab di dalam kehidupan orang Indonesia yang pada umumnya bukanlah pengguna bahasa Inggris yang aktif. Kosakata bahasa Inggris juga ternyata tidak sesulit yang dipikirkan untuk dipelajari, dipahami dan tidak selalu memerlukan kemampuan mengingat dan menghapal ribuan kosakata asing tersebut. Kosakata bahasa Inggris menjadi semacam kepingan puzzles yang bertebaran. Diperlukan kemampuan untuk menyatukannya menjadi sebuah frasa dan kalimat yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku dalam bahasa Inggris itu sendiri. Oleh karena itu, setelah kosakata mulai dikenal dengan menggunakan pola pikir yang berbeda, perlu juga kemudian melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu mempelajari tata bahasa untuk menyempurnakan puzzles tersebut.
Namun, dari segala teknik yang disarankan untuk mempelajari kosakata dan tata bahasa bahasa Inggris, teknik terbaik yang bisa saya sarankan adalah ‘Niat’ dan ‘Ketertarikan’. Bila ketertarikan terhadap bahasa Inggris sudah muncul, maka niat akan menyusul sehingga proses pembelajaran dengan teknik seperti apapun tidak akan menjadi masalah yang berarti.
Artikel ini dapat juga dibaca di: http://nikodemusoul.wordpress.com/2013/10/06/mempelajari-kosakata-bahasa-inggris-secara-mudah/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H