Maret ke empat masih belia, anak itu pulang
Entah dari mana. Setelah pemberontakan panjang
Bingung oleh halimun di jiwa yang riuh
Ia telah jelajahi sudut-sudut samar. Petak-petak terang
Di rantau jauh yang penuh tipu-tipu
Ke rumah yang  sabar menenun harap
Ia pulang membawa luka-luka
Mungkin juga sekeping rasa sesal
Rumah tak bertanya 'kamu bawa apa?"
Cuma pintu-pintu dan jendela terbentang
Oleh suka cita
Kamar-kamar benderang merayakan kedatangan
Ibu yang merangkai permohonan setiap fajar
Menanak domba berempah rasa gembira
"Makanlah Nak" Katanya
Aku telah mengirim seribu surat permintaan
Pada yang menggambar peta kehidupan
Agar setapakmu  ke rumah ditetak.
Di halaman, mawar mekar lebih awal
Sedang udara basah Maret pukul enam
Meriah oleh lonceng gereja dan adzan
Seorang anak perempuan kembali tiba
di rumah yang tak pernah mendakwa
Yogya, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H