Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maret yang Ke Empat

4 Maret 2024   08:04 Diperbarui: 4 Maret 2024   12:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maret ke empat masih belia, anak itu pulang

Entah dari mana. Setelah pemberontakan panjang

Bingung oleh halimun di jiwa yang riuh

Ia telah jelajahi sudut-sudut samar. Petak-petak terang

Di rantau jauh yang penuh tipu-tipu

Ke rumah yang  sabar menenun harap

Ia pulang membawa luka-luka

Mungkin juga sekeping rasa sesal

Rumah tak bertanya 'kamu bawa apa?"

Cuma pintu-pintu dan jendela terbentang

Oleh suka cita

Kamar-kamar benderang merayakan kedatangan

Ibu yang merangkai permohonan setiap fajar

Menanak domba berempah rasa gembira

"Makanlah Nak" Katanya

Aku telah mengirim seribu surat permintaan

Pada yang menggambar peta kehidupan

Agar setapakmu  ke rumah ditetak.

Di halaman, mawar mekar lebih awal

Sedang udara basah Maret pukul enam

Meriah oleh lonceng gereja dan adzan

Seorang anak perempuan kembali tiba

di rumah yang tak pernah mendakwa

Yogya, 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun