Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Presiden Baru dan Kelanjutan Neo-Developmentalisme?

14 Februari 2024   23:08 Diperbarui: 15 Februari 2024   14:10 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penghitungan suara masih berjalan. Hasil Hitung cepat menunjukkan keunggulan pasangan Parbowo-Gibran. 

Belajar dari pemilu sebelumnya, siapa yang menang dalam hitung cepat hampir pasti menjadi pemenang. Apakah presiden baru akan meneruskan atau merevisi strategi pembangunan warisan Jokowi.

Model pembangunan selama sepuluh tahun pemerintahan Jokowi telah dilabeli sebagai kebangkitan developmentalisme dan disebut neo-developmentalisme.

Developmentalisme lama

Developmentalisme (pembangunanisme) adalah istilah yang dipakai untuk model pembangunan yang populer sepanjang tahun 1970-1990-an di Asia Timur dan Amerika Latin. 

Di Asia Timur, model ini melahirkan negara-negara industri baru seperti Korea Selatan dan Taiwan. Indonesia menerapkan model ini selama pemerintahan Order Baru.

Ciri utama model ini adalah:

(1) ideologi utama adalah pertumbuhan ekonomi berbasis indutrialisasi berskala besar dan cepat. Negara melakukan investasi di berbagai sektor, khususnya industri besi baja, kimia dan industri dengan berteknologi tinggi. 

(2) peran pemerintah yang sangat dominan. Negara melakukan ini dengan tiga cara: mengatur pasar, merencanakan pembangunan bertahap, formasi kapital. 

(3) Karena industri bertujuan mengganti impor, pasar domestik diproteksi dari persaingan internasional. Investasi dikontrol dan stabilitas mata uang dijaga dengan memberlakukan sistem nilai tukar tetap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun