Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cita-cita Polus

12 November 2023   21:32 Diperbarui: 12 November 2023   23:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.flickr.com/photos/sekitar/14438655513

"Tulis sudah kau punya cita-cita" kata ibu guru pada Polus

rambut ibu sudah  lurus, diolah di salon Mbak Rindu

Polus ingin jadi dokter

tapi toko Baba Han telah tumbuh di sawah

pinjaman tak terbayar,  kakak gagal teken tentara

Polus  ingin jadi guru, tapi ingat om Linus

limabelas tahun mengajar sekolah kampung

dengan sebulan gaji tiga ratus

"tulis cepat sudah" ujar  Bu Guru

polus ingat Kaka Frans, lelaki kampung tetangga

betapa gagah, rambut gimbal dan berkaos rasta

ganja besar di dada berdaging kurang

saban datang bagi uang merah

 menggandeng bule Rusia setengah tua

pakai celana defisit  kapas

Polus membisikkan  "Bapa, Putra dan Roh Kudus"

dengan iman teguh, ia meraut, ""ikut kaka Frans"

Di gua Maria

Mama mia, mendaraskan peristiwa ke lima

agar Polus masuk sekolah imam.

Yogya, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun