pribadi
 Berhentilah  beternak mimpi
Untuk menbenum mawar  kedua di taman serupa
Karena realitas adalah pedang penjagal
Yang tak bermurah hati pada hasrat illegal
Tanpa hujan, mawar mesti melupakan kembang
Karna hujan telah migran ke negeri-negeri tak dikenal
Sedang tanah ini bukan lagi padang lepas Â
sejak bait terakhir mencair dalam angin Juni
menyelinap pergi dari katedral penuh aroma cendana
tak perlu berduka karna saat itu bakal tiba
di mana air mata akan dikenang seraya tertawa
ketika musim membawa kembali matahari dan rinai
di dahan-dahan muda bisa kau semai kembali
kembang yang tak tergap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H