Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjelang Kelahiran

5 Desember 2021   15:20 Diperbarui: 5 Desember 2021   15:32 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa kamu berduka

Sedang cadas mekar flamboyant

Tunas oleh hujan

Tumpah dari Rahim dia perempuan

Di derap lagu korea

Ranting mati bertunas cahaya

Lalu jadi daun harapan

Prenjak di taman mengirim isyarat

bungur telah berbunga

kumbang memanen kamboja

bergumam 'halleluya'

Di kota, rumah ibadat bertarung dengan mal

Siapa berhak jadi dukun upacara kelahiran

Biarkan saja!

Sedang kita kehilangan kewajiban  berduka

Karena di mana-mana orang-orang berdansa

Menunggu anak raja tiba

Menunggang bintang berekor panjang

Yogya, Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun