Mengapa kamu berduka
Sedang cadas mekar flamboyant
Tunas oleh hujan
Tumpah dari Rahim dia perempuan
Di derap lagu korea
Ranting mati bertunas cahaya
Lalu jadi daun harapan
Prenjak di taman mengirim isyarat
bungur telah berbunga
kumbang memanen kamboja
bergumam 'halleluya'
Di kota, rumah ibadat bertarung dengan mal
Siapa berhak jadi dukun upacara kelahiran
Biarkan saja!
Sedang kita kehilangan kewajiban  berduka
Karena di mana-mana orang-orang berdansa
Menunggu anak raja tiba
Menunggang bintang berekor panjang
Yogya, Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H