Untuk saudara-saudara yang berpulang oleh celaka kapal terbang
Tak ingin kami nyanyikan lagu kematian ataupun ratapan
lantaran tetesan air mata kurasa cukup sudah
membasahi di kaca televisi yang lupa cara berduka
saban pagi dan petang memanggungkan derita kalian
Lagipula ratapan tak manjur menggusur rasa kehilangan sanak
yang tak sempat kalian wariskan selamat tinggal
sedang tangisan mereka telah mewujud  lautan
tempat jiwamu berziarah ke pelabuhan kerahiman
Sebagai ganti kami daraskan tergesa satu refrain doa senja
tidaklah panjang, di antara dentang lonceng kapela dan merdu azan
agar Tuhan menghapus tagihan yang tak sempat dibayar
sebelum kalian dipanggil pulang.
Selamat jalan, sampai bertemu saat ziarah kami pun paripurna
Baciro, Januari 2015
*)ditulis tahun 2015 saat kecelakaan pesawat Air Asia dan dimuat dalam Antologi Refrein Penghabisan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H