Kaukah itu
yang menggantung selamat tinggal
dalam seberkas senja
melata di kornea mata
haruskah dieja selamat jalan
karena tubuh bakal dirayakan tanah
sedang kenangan  telah masuki hidup kekal
dalam pikiran yang alpa lupa
malam-malam berduka hendak disudahi saja
semua ujaran kita tak pernah bermuara
di altar
karena jarak kejam memenggal
aliran doamu, nona
cukup saja tangisan handai taulan
menciptakan jembatan air mata
untuk kepergianmu tergesa
sedang aku luka-luka
dalam usaha menjinakkan
rasa kehilangan kedua
Yogya, November 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!