Tanggal  penghabisan beranjak melayang
Seperti bangau dari danau
Menyimpan telur  bersama malam
Mengepak dari senja terakhir
Dengan hati padang datar
Diam tanpa derap kuda
Sepi tanpa cericit emprit
Dengan hati senyap kolam
Di ceruk hati yang tak mendamba apa-apa
Di halaman awal
Lembab oleh rinai yang lupa jadi hujan
Tak ingin dicetak harapan-harapan abstrak
Tentang kemuliaan  atau kehinaan
Tentang hidup nikmat atau rasa rasa iba
Tentang  kutuk atau rahmat
Karena alam adalah penjaga harta kerajaan
Yang tak pernah alpa ingat
kapan pundi-pundi mesti dibagi
pada yang siapa yang tak pernah letih menanti
Di halaman awal
Diteteskan air mata
Menjelma huruf-huruf berantakan
Agar ditulis rangkaian permohonan
Tak usah tebal seperti judul undang-undang
Tipis  saja
karena Tuhan bisa membaca dengan mata terpejam
: sisihkan  kerahimanMu untuk sebuah hati yang terluka.
Yogya, Menjelang Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H