Sebuah buku ingin kita tulis penutup
Dengan helaan napas dari bilik terdalam
Dari pikiran yang dijejali semak kata-kata
Dari jantung yang lelah berdetak
Dibelenggu rencana-rencana gagal
Apakah tangisan  hendak mengakhiri hari kemarin
atau  doa-doa sepanjang  kotbah
berbunga  dari nafsu menyogok Tuhan
Agar sepanjang tahun mendatang
Dihujani kegembiraan dan rasa bahagia
Aagr kematian bolehlah di akhir daftar
Untuk usia tua yang merampok wajah muda
Apa yang hendak kita jadikan sejarah
Kisah cinta yang tersesat dalam semak janji
dan lupa jalan  pelaminan
atau harta yang kita tumpuk dalam angka-angka
atau rasa berdosa yang mengendap di paru-paru
Masa lalu cuma ada di fikiran
Sedang waktu itu tali panjang
Tanpa ujung
Tanpa tiang tempat menambat
 tak kenal babak penutup
Ia sungai tak kenal muara
Ia angin tak kenal rumah
Ia langit tak kenal pagar
Tapi sudahlah
Sebuah epilog mesti ditulis
Dalam bab terakhir
agar sebelum merah fajar
jari-jari kita bisa  merdeka
mencetak  terbitan yang menjelang
Yogya, Desember
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H