Ibnu Katsir, tokoh Islam termahsyur karena karya dan pemikirannya yang luar biasa. Karyanya berkontribusi besar dalam ilmu tafsir, hadits, bahkan sejarah. Pendapat dan gagasannya memberikan corak dan cara pandang yang mudah untuk dipahami, tak heran jika karyanya tetap eksis hingga saat ini. Untuk lebih mengenal siapa Ibnu Katsir, berikut penulis sajikan biografi, pemikiran, karya, hingga metode tafsir Ibnu Katsir.Â
Biografi Ibnu Katsir
  Ibnu Katsir bernama lengkap Imam ad-Dn Abu al-Fida Isma'il ibn Amr ibn Katsr ibn Zara al-Bushra al-Dimasyqi. Beliau lahir pada tahun 701 H/1302 M di Busrah, Damaskus, Suriah. Ayahnya bernama Shihab ad-Din Abu Hafsh Amar Ibn Katsir Ibn Dhawb Ibn Zara' al-Quraisyi, yang merupakan seorang ulama besar penganut mazhab Syafi'i. Ibnu Katsir merupakan anak bungsu dalam keluarganya. Ayahnya meninggal ketika beliau masih kanak-kanak. Setelah itu Ibnu Katsir kecil tinggal bersama kakaknya yang bernama Abdul Wahab dan menetap di kota Damaskus.
   Sejak kecil Ibnu Katsir sudah dikenalkan dengan ilmu-ilmu agama. Ketika genap berusia 11 tahun, Ibnu Katsir selesai menghafalkan Al-Qur'an. Ibnu Katsir hidup pada masa pemerintahan Dinasti Mamluk, yang mana hal ini sangat menguntungkan bagi perjalanan pendidikan Ibnu Katsir, sebab pada saat itu Dinasti Mamluk merupakan pusat studi Islam, banyak ulama ternama yang lahir pada era ini. Setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an, Ibnu Katsir melanjutkan perjalanan menuntut ilmunya dengan berguru ke beberapa ulama besar, yaitu Burhan al-Din al-Fazari, Kamal al-Din Ibnu Qadhi Syuhbah, Ibnu Taimiyah, Jamaluddin al-Mizzi, dan lain-lain. Karena kecerdasan dan kemampuannya dalam menguasai beberapa bidang keilmuan, Ibnu Katsir mendapatkan sejumlah gelar, yaitu Al-Hafidz, Al-Muhaddits, Al-Faqih, Al-Mufassir, Al-Mu'arrikh.
  Ibnu Katsir kemudian menikah dengan Zainab, putri dari Jamaluddin al-Mizzi yang merupakan gurunya. Ibnu Katsir meninggal dunia pada 26 Sya'ban 774 H atau bulan Februari tahun 1373 M.
Pemikiran Ibnu Katsir
   Ibnu Katsir memiliki banyak pemikiran yang beliau curahkan dalam karya-karyanya. Pemikiran Ibnu Katsir meliputi bidang tafsir, hadits, fiqih, dan sejarah. Salah satu pemikiran Ibnu Katsir yang paling fenomenal terdapat dalam karya tafsirnya, yaitu tafsir Al-Qur'an al-Adzim atau biasa dikenal tafsir Ibnu Katsir.  Manna' al-Qatthan dalam Mabahits fil Ulum Al-Qur'an berkata bahwa Ibnu Katsir merupakan pakar fiqih yang dapat dipercaya, pakar hadits yang cerdas, sejarawan ulung, dan pakar tafsir yang paripuna.Â
Karya Ibnu Katsir
  Karya Ibnu Katsir di bidang tafsir Al-Qur'an yang sangat termasyur adalah tafsir Al-Qur'an al-Adzim atau lebih dikenal dengan Tafsir lbnu Katsir yang terdiri dari 10 jilid. Hingga kini Tafsir lbnu Katsir tetap menjadi sumber rujukan tafsir diberbagai dunia. Di samping itu, Ibnu Katsir juga menulis buku Fada'il Al-Qu'ran (Keutamaan Al-Qur'an) yang berisi ringkasan sejarah Al-Qur'an. Selain dua karya tersebut, masih banyak karya-karya lain Ibnu Katsir, antara lain:Â
a. Al-Bidayah wa an-Nihayah Fi al-TarikhÂ
b. Jami' al-MasanidÂ