Setiap individu pastinya memiliki sebuah impian dan cita-cita  yang ingin diraih. Dalam meraih sebuah impian dan cita-cita, memang membutuhkan sebuah perjuangan dan sikap tidak pantang menyerah. Selain itu, pendidikan pancasila juga penting untuk dipelajari dalam meraih sebuah impian.
 Pendidikan pancasila sebaiknya diajarkan mulai sejak dini, hal ini karena seorang individu jika ditempatkan dengan keteladanan, pengajaran, dan pembiasaan nilai-nilai Pancasila sejak kecil dari keluarga, sekolah, maupun lingkungan, maka ia akan menjadi remaja yang berkarakter Pancasila dan selalu siap menghadapi berbagai rintangan dari perkembangan zaman.
Berbagai masalah yang muncul seperti kekerasan, bullying, hoax, penipuan, dan lainnya menjadi sebuah bukti menurunnya nilai-nilai moralitas, adab, dan nilai-nilai kebangsaan.Â
Oleh sebab itu mahasiswa Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Dinda Aldiar Hendrasty,  Febiola Sriayu Wulan Sari,  Nikmatussolihah, dan Wahyu Setiawan mengadakan sosialisasi tentang "Pentingnya Pendidikan Pancasila dalam Meraih Impian dengan Perilaku Hidup Sehat dan Cegah Terjadinya Bullying". Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 12 November 2022 di SD Negeri 1 Randugading  yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 4 dan 5.
Tujuan kegiatan tersebut adalah  untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan pancasila, untuk memberikan pengetahuan baru terhadap siswa, mengenai mimpi di masa depan melalui kelas inspirasi dan  mengajak para siswa berperilaku hidup sehat serta mencegah terjadinya bullying antar siswa.Â
Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dan yel-yel semangat terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan  memberikan materi mengenai "Pentingnya Pendidikan Pancasila ". Materi tersebut disampaikan oleh Wahyu, ia menjelaskan bahwa dasar negara indonesia adalah Pancasila. Pedoman yang mendasari sikap dalam berbangsa dan bernegara merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sendiri berasal dari budaya dan nilai-nilai pandangan masyarakat Indonesia.
Tidak hanya itu Wahyu juga menjelaskan contoh Pendidikan Pancasila yang diajarkan sejak dini. Misalnya mendengarkan dan mengucapkan teks pancasila yang dilakukan setiap hari senin pada upacara bendera, selalu beriman dan berakhlak mulia dan menerapkan sila-sila Pancasila sehingga dapat menjadi generasi penerus bangsa yang bermoral Pancasila.Â
Dengan demikian, dapat dikatakan jika Pendidikan Pancasila ini sangat penting karena Pancasila dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Sehingga dalam membangun sebuah peradaban dunia, semua siswa harus terus bersatu dan bangkit bersama.
Nah setelah materi pertama selesai, maka dilanjutkan dengan pemberian materi kedua yang disampaikan oleh Dinda. Materi kedua ini membahas mengenai "Pola Hidup Sehat".  Dinda menjelaskan mengenai contoh-contoh yang harus dilakukan agar para siswa memiliki pola hidup yang sehat. Misalnya memakan makanan yang sehat, minum air putih 8 gelas setiap hari, tidur yang cukup setiap hari, berolahraga di rumah, konsultasi kesehatan jika merasa tidak enak badan, membersihkan rumah, dan mandi dua kali sehari. Serta selalu mencuci tangan saat  mau makan atau setelah melakukan kegiatan dan terakhir yakni  meminimalisir penggunaan gadget.
Setelah materi kedua selesai dilanjutkan dengan pemberian materi ketiga. Materi ketiga ini membahas mengenai "Stop Bullying" yang disampaikan oleh Nikma. Nikma menjelaskan bahwa bullying merupakan perilaku yang disengaja dan agresif yang cenderung berulang terhadap korban. Bullying ini biasanya perbuatan yang menyakiti seseorang, baik secara mental maupun fisik. Terdapat empat jenis bullying, yaitu bullying verbal, bullying sosial, bullying fisik, dan bullying dunia maya.Â
Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak (UU 35/2014) Pasal 76C : "Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak". Apabila hal tersebut dilanggar, maka akan memperoleh sanksi dengan ancaman hukuman pidana, yaitu penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp72.000.000 (Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah). Selain itu, Nikma juga menjelaskan mengenai penyebab terjadinya bullying, cara mencegah perilaku bullying dan dampak terjadinya bullying.
Nah setelah ketiga materi tersebut telah disampaikan kepada siswa, maka dilanjutkan dengan kelas inspirasi yang merupakan puncak dari kegiatan ini. Kelas inspirasi ini dipandu oleh Febi serta dibantu oleh teman-teman mahasiswa lainnya. Di kelas inspirasi ini para siswa menuliskan impian atau cita-citanya di sticky note yang kemudian akan di tempel di Papan Impian.
Tidak hanya itu mereka juga menuliskan impian atau cita-citanya di kertas bufallo yang nantinya kertas tersebut akan diikat dengan balon dan diterbangkan ke langit.
Hal ini dimaksudkan agar para siswa dapat bermimpi setinggi-tingginya hingga melewati langit. Apabila terjatuh dari langit masih terdapat langit lagi yang menampungnya. Meskipun jatuh berulang  kita tidak langsung jatuh ke bumi, karena masih terdapat langit-langit lain yang akan menanti.Â
Hal ini sama dengan sebuah  impian. Maka dari itu bermimpi sebanyak-banyaknya sampai semua mimpi tersebut dapat terwujud, namun apabila satu mimpi tersebut belum terwujud masih ada mimpi lain yang akan diwujudkan. Untuk itu  dalam meraih impian harus memiliki semangat yang tinggi dan tidak mudah menyerah atau putus asa.
Diiakhiri sesi kegiatan  ini, dilakukan dengan pemasangan Papan Impian di dalam kelas  dan penempelan Poster di depan kelas-kelas SDN 1 Randugading.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan sebuah manfaat bagi semua pihak baik guru, siswa atau yang lainnya. Selain itu, diharapakan juga para siswa bisa mempraktekkan apa yang sudah diajarkan pada kegiatan ini dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini agar siswa tidak hanya mempelajari dan mendengarkan saja tetapi harus bisa mempraktekkan dan mengimplementasikan dengan baik di dalam lingkungan masyarakat, sekolah, maupun keluarga.
@YuEm_InspirationClass
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H