Drama Korea The King Land memang berhasil menyita seluruh perhatianku. Lewat potongan scenenya, berhasil membuatku mati penasaran cerita yang dikisahkan oleh Yoona SNSD dan Junho 2PM.
Apalagi baru-baru ini kawanku mengiming-imingiku puzzle cerita keduanya, yang berduet bak couple goals ala anak muda. Tepatnya pada trailer episode 11, dia mengirimiku link media yang memperlihatkan tampannya si Junho dalam mengekspos aksi keberpihakannya pada orang-orang tulus pada acara peringatan hari ulang tahun hotel King, tempat mereka bekerja.
Dalam penggalan video, Junho mendatangkan beberapa tokoh yang memiliki kontribusi nyata untuk mengabdikan diri pada profesi yang dipegangnya selama puluhan tahun. Junho memainkan peran sebagai event planner yang betul-betul fair, karena menunjuk orang-orang yang penting untuk menceritakan kisahnya. Bukan berdasarkan apa jabatan orang tersebut di hotel itu, melainkan bagiamana ketulusan seseorang yang mendedikasikan hidupnya untuk hotel King.
Nampak jelas si gila jabatan berwajah tamak nan serakah hanya tersenyum kecut melihat aksi heroik Junho. Â Â
Hm, bagaimana tidak jatuh suka kalau yang disodorkan ke penonton saja bikin melting begitu. Oh saya tidak ingin melanjutkan spoiler itu, karena saya ingin menikmati proses menontonnya dari awal drama dimulai. Jadi hanya scene pembuka saja yang kuputar.'
Selain paras yang kulihat dari Junho, ada style milik pria itu yang masuk dalam tangkapan bola mataku. Dibalut dengan tuxedo hitam, ada kemeja bermotif garis vertikal dengan kombinasi warna hitam dan putih di baliknya. Wow, pernah dengar bukan ada pandangan yang mengungkapkan bahwa di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Semua memiliki kilas baliknya.
Itulah yang kurasa saat menemui kostum Junho itu senada dengan baju yang digelorakan Ganjar Pranowo dan barisannya. Tempo lalu Ganjar sudah memaparkan banyak hal dibalik kemunculan baju yang akan menemaninya berjuang dalam kontestasi pilpres nanti.
Inisiatornya adalah Presiden Jokow yang disampaikan langsung untuk sahabatnya, Ganjar, pada moment makan bersama. Garis lurus hitam putih menegaskan bagaimana cara Ganjar berpolitik, lurus di jalurnya
Rintangan akan banyak melintang di depan, tapi banyak terobosan untuk mendobraknya. Hitam-putih itu arah politik Ganjar yang jelas, bukan abu-abu atau tidak memiliki pendirian. Pilihannya jelas hanya dua opsi, ya atau tidak.
Dari kilasan latar belakang sampai pada makna dibalik busana yang menggelorakan semangat kemenangan, banyak kontra menghadang. Apalagi kalau bukan bully dan hinaan. Mereka berkata baju Ganjar tidak lebih dari selimut rumah sakit atau bantuan dan baju tahanan.
Hahaha. Iri dengan kehebohan serta kekompakan barisan Ganjar, ngejeknya sampai begitu amat yak. Garis lurus dan warna hitam-putih bukan gaya yang awam di mata kita, banyak orang yang sudah menggunakannya dalam trend sehari-hari. Bahkan potret artis maupun tokoh publik dalam maupun luar negeri semakin berseliweran dengan baju hits itu.
Ada potret Gigi Hadid yang tampil dengan postur tubuh super modelnya mengenakan setelan garis lurus hitam-putih. Ada artis ternama Korea yang menjadi pemain utama The Heirs, Lee Min Ho. Ada personil boyband go internasional Jungkook BTS, dan masih banyak lagi.
Di tanah air pun gerakan memakai kostum itu juga sedang menjadi trend. Dari pejabat pemerintah, artis hingga rakyat yang ikut menggelorakannya. Ada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang dengan senyum manisnya memamerkan kostum garis lurus hitam-putihnya di depan publik.
Ada politisi dan sekretaris kabinet Pak Pramono Anung dan istri, yang tampak happy berfoto bersama dengan baju vertical hitam-putihnya. Ada juga vokalis Dewa-19, Once yang turut hadir dalam acara sharing program ajib Ganjar Creative Hub. Ada Anang Hermansyah yang menyumbangkan lirik-lirik lagu karyanya. Dan masih banyak lagi, tak akan muat jika kudeskripsikan satu-persatu dalam rangkaian tulisan ini.
Bukan sekedar pasang baju, goals mereka itu menampilkan dukungannya untuk sosok Ganjar. yang pastingya bukan tanpa sebab. Itu semua tidak lepas dari rekam jejaknya yang mumpuni menjadi modal utama menjadi pemimpin negeri ini.
Ganjar si pengembang UMKM. Ganjar si penggarap infrastruktur dari akar rumput. Ganjar si peraih hattrick pembela peran dan hak anak. Ganjar si anti-korupsi. Ganjar si panglima perang paham radikalisme. Ganjar si guru di semua jenjang pendidikan. Ganjar si penuntun perjalanan baik Reformasi-Birokrasinya, dan masih banyak penobatan lain untuknya.
Seperti Junho yang mencoba membuka mata para hadirin bahwa ada orang di sekitar mereka yang mencintai profesi, amanah, dan tanggungjawabnya dengan sepenuh hati. Dan di sini peran junho diduplikasi menjadi banyak dalam bentuk para relawan, yang diminta Ganjar untuk memegang teguh kerasionalan pikirnya.
Lewat mereka rakyat akan tahu mana yang tulus mencinta, dan mana yang hanya mempedulikan kekuasaan untuk memenuhi birahi politiknya. Persis seperti yang dibawakan Junho tadi, bahwa barisan relawan ini membawa visi dan misi Ganjar untuk membangun kemajuan bangsa dan negara.
Pastinya dengan rekam jejak yang ditawarkan, dedikasi hidup, cinta dan kasih sayangnya untuk bangsa dan negara ini. Semua dibuktikan bukan dengan kesingkatan waktu, kesempitan volume ruang di hatinya, dan praktisnya garapan yang mudah dihancurkan. Melainkan dengan perjuangan yang panjang, keluasan hati, kelapangan pikir dan bagaimana prosesnya berjalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H