Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pesan Ganjar yang Mengedukasi Pendukungnya

7 Mei 2023   22:33 Diperbarui: 7 Mei 2023   22:57 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Inews Surabaya

"Mereka yang berada pada barisan Ganjar Pranowo, tolong, jangan menyakiti orang lain, jangan hinakan orang lain, jangan bully orang lain, jangan membuat hoax", tegas Ganjar Pranowo di hadapan warga Surabaya.

Pasca dideklarasikan sebagai calon presiden resmi dari PDIP, Ganjar harus membagi waktunya menjadi dua. Jabatan sebagai seorang Gubernur Jawa tengah dan capres yang baru saja disampirkan ke pundaknya.

Di hari libur kemarin, Ganjar mengajak istrinya untuk menghadiri berbagai acara silaturahmi di Jawa Timur. Pagi harinya, Ganjar sudah melakukan rutinitas untuk lari pagi, sambil bertegur sapa dengan warga di jalan. Senyum sumringah dan obrolan kecil di sepanjang jalan menghiasi olahraga Ganjar pagi itu.

Setelahnya baru menghadiri acara halal bi halal yang diadakan arek-arek Suroboyo. Balai kota sudah dipenuhi warga dan relawan di kota pahlawan itu. Warna merah menjadi dominasi ornamen lautan manusia yang hadir di balai kota.

Sengatan terik matahari tak mengganggu kegiatan warga Surabaya, untuk berdesak-desakan mendekat ke Ganjar sekedar bertegur sapa, mengajak salaman, hingga berswafoto.

Saat Lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama, dengan khidmat Ganjar dan Atikoh menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Lagi-lagi aku dibikin jatuh suka sama capres yang menjadi tokoh utama dalam setiap hasil survei itu.

Ya bagaimana tidak, membayangkan calon pemimpin ini nantinya yang mengabdikan diri untuk membawa Indonesia ke kancah Internasional, yang berjanji akan mengayomi rakyatnya, yang selalu menyuarakan bahwa rakyat adalah tuannya.

Urusannya hanya tentang rakyat, karena tanggungjawab yang sudah diamanatkan di kedua pundaknya, membuat komitmen itu bertahan hingga sekarang. Memang kemarin lingkup memimpinnya baru tingkat provinsi. Tapi melihat bagaimana perjuangannya mengedepankan kepentingan rakyat, membuatku semakin yakin bahwa dialah satu-satunya capres yang akan melanjutkan perjuangan Jokowi, melakukan pembangunan di bumi pertiwi yang berkesinambungan dari waktu ke waktu.

Singkat cerita itulah yang membuatku speechless saat, momen sakral dikumandangkan di tengah lautan arek-arek Suroboyo. Sampai pada moment Ganjar diberi waktu, untuk menyampaikan sepatah-dua patah kata dihadapan mereka yang hadir di sana.

Rangkaian kata di awal paragraf yang kucapture dalam pesan sang gubernur siang hari itu, berhasil membangkitkan gelora semangat warga untuk solid memperjuangkan kemenangannya. Tidak lama lagi pesta demokrasi segera digelar, bahkan pendaftaran kontestannya sudah akan dibuka beberapa bulan lagi.

Artinya masa kampanye menuju hari pencoblosan sudah semakin dekat. Akan banyak berita berkeliaran disana, semua hectic hingga muncul banyak oknum yang akan menggunakan kesempatan ini untuk menelisipkan berita hoax. Tidak hanya satu, pasti tak terhingga jumlahnya.

Dari situlah, Ganjar berpesan untuk menjaga kondusifitas suasana demokrasi di tanah air tercinta. Gubernur dua periode itu berpesan, bahkan ia sampai meminta tolong kepada warga yang berada dalam barisan Ganjar Pranowo untuk tidak menyakiti, tidak membully, tidak menghina dan tidak membuat berita palsu.

Disaat berita hoax tentangnya sudah berseliweran di media, ia masih terus menggaungkan pesan bermuatan positif kepada orang-orang yang mendukungnya.

Lalu bagaimana dengan barisan kadroens dan sejenisnya? Apa pesan junjungan mereka, sampai-sampai mereka menjadi pendukung brutal yang mengutamakan nafsu berkuasa saja, tanpa memikirkan orang lain yang menjadi sasaran kehoaxannya.

Sudahlah biar itu menjadi urusan mereka bersama tuannya. Yang perlu kita garis bawahi adalah pesan Ganjar Pranowo tadi. Kita memang bersaing dalam kontestasi pilpres nanti, tapi di luar itu kita saudara satu bangsa satu negara.

Perpecahan sudah semestinya kita hindari, demi menciptakan kerukunan di negeri ini. Pesan Ganjar ini nyatanya tidak berhenti di Surabaya saja, tapi ketika bertandang ke Jember permintaan ini kembali diutarakan kepada ratusan warga yang ada di hadapannya.

Ia meminta teman-teman yang hadir disana untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Di tengah perjalanannya hilir-mudik di kota pahlawan, ia menceritakan satu kisah ibu-ibu yang sudah mengimplementasikan media sosial dengan baik, yakni untuk berjualan.

Berbagi cerita tentang perkembangan UMKM di Surabaya, membuat Ganjar ikut menyimak kisah pelaku UMKM di sana yang sudah mulai menjajaki medsos untuk mempromosikan lapaknya. Begitulah perkembangan zaman, jika kita tidak bisa mengikuti kemajuan teknologinya, yang kita dapat hanya kerugian karena tidak bisa menggunakan peluang dengan baik.

Maka dari itu Ganjar terus menyerukan agar bermedsos dengan tepat, agar input yang kita dapat bukanlah kerugian melainkan keuntungan. Ya beginilah calon pemimpin yang bijak, positif thinking untuk mengarahkan pendukungnya ke hal yang baik, bukan sebaliknya yang membiarkan mereka menyebar hoax dan menyakiti hati orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun