Malam minggu, karena tidak ada acara di luar rumah, berakhirlah aku bergumul dengan salah satu koleksi novelku. Sudah tahu endingnya seperti apa tidak membuatku kehilangan minat untuk kembali membaca kisah Ange dan Farhan.
Ceritanya mengisahkan tentang seorang program director di salah satu stasiun televisi swasta dan mas-mas KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).
Ada satu scenenya yang menggambarkan sebuah film dengan alur cerita yang begitu apik, diceritakan oleh tokoh utama perempuan di dalamnya. Anggap saja cerita-dalam cerita gitu ya, kawan.
Kagumku bertambah berkali-kali lipat saat si Ange, tokoh utama perempuan, memaparkan penilaiannya terhadap film yang sedang trend di kalangan mereka. Mbak Umi, si penulis, memang cakap sekali membuat karakter cakep tokoh-tokohnya.
Baru akan meneruskan apa kelanjutan ceritanya, tiba-tiba notifikasi ponselku berbunyi beruntun. Sudah macam kereta saja.
Mataku berbinar, mulutku terus menggumkan kata keren dan kawananya. Notifikasi itu dari kakakku yang memamerkan keseruannya di konser musik Slank.
Yang kembali membuat mataku terpaku dengan ponsel, bukan hanya Slank tapi ada sosok jangkung yang mencuri pandanganku.
Ya, ada satu orang yang hadir juga di panggung itu, ikut bernyanyi bersama sang vokalis dan kawan-kawannya. Saat kuamati betul-betul ternyata dia si rambut putih.
"Sorry Mb Umi, kayaknya nonton Pak Ganjar dan Slank membuatku pindah haluan dulu", celetuk batinku sambil menaruh pembatas novel di halaman terakhir yang kubaca.
Bukan hanya cerita Mb Umi yang badas malam ini, konser Slank dan Ganjar juga tak kalah badasnya.
Speechless aku tuh, saat mengetahui Ganjar Pranowo ikut menjadi tamu vokalis yang diundang Slank malam minggu ini.
Ingin sekali bergabung dengan kakakku di konser Slank yang ditemani gubernur Jawa Tengah itu. Apa daya tangan kecilku tak sampai, tak bisa menjangkaunya. Yah, mungkin belum rejekinya kali ya.
Acara itu terselenggara di Prambanan, candi di sekitar menjadi panorama eksotis malam minggu ini. Makanya sang gubernur hadir ikut serta memeriahkan acara malam minggu ini.
Aku kembali melanjutkan nonton scenenya Slank dan Ganjar di atas panggung. Masih bikin takjub sih, keren aja gitu saat politisi sekaligus pemimpin Jateng itu eksis di atas panggung. Jiwa mudanya menguar begitu saja.
Gemuruh sorakan dan sahutan lirik terdengar di sekitar panggung, merekalah para penonton yang semangatnya bergelora.
Keren abis, gimana tidak bersemangat kalau yang diatas panggung saja menggetarkan jiwa dan raga. Apalagi saat mereka rangkulan bareng, kelihatan banget kayak "bestie" gitu. Interaksi mereka itulah yang mencuri pandang banyak mata.
Keharmonisan antara musisi dan pemimpin terlihat dalam perhelatan musik malam itu. Mereka mempertontonkan hubungan pemimpin dan seniman di negeri ini.
Mendukung karya para seniman tanah air menjadi salah satu hal yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin.
Kedekatan Ganjar dan Slank ini memang bukan terlihat saat ini saja. Sebelumnya saat Ganjar ulang tahun, kelompok musisi tanah air itu juga mengucapkan selamat ulang tahun dan do'a untuk sang gubernur.
Tak lupa harapan mereka sebagai rakyat Indonesia juga mereka lontarkan serempak. Diiringi dengan keyboard, mereka melafalkan lagu "happy birthday to you". Do'a satu persatu mereka ucapkan, harapan di akhir personil meneriakkan "we wait for 2024".
Ya, dukungan itu mereka sampaikan berbarengan saat ucapan selamat ulang tahun Ganjar ke-54 kemarin. Sebelum terselenggaranya konser musik Slank malam ini, sosok jangkung itu juga diundang sang musisi di salah satu hotel di Solo.
Memangnya dalam rangka apa sih mereka meet up? Ya pastinya membicarakan bangsa dan negara. Ups, pastinya diikuti dengan bahasan karya musik di tanah air ini juga dong ya.
Inti ketemuannya mereka itu untuk pemberian undangan konser musik dalam rangka ulang tahun Slank yang ke-39.
Bertajuk konser Smile Indonesia dengan tema kebangsaan dan semangat persatuan, membuat acara musik malam ini pecah. Tak terbendung euphoria keseruannya.
Aku memang hanya lihat lewat media sosial. Tapi keseruan dari video yang dikirimkan kakakku begitu kental. Seolah-olah aku juga hadir di sana.
Spektakuler memang. Selain menggelar kegiatan bermusik, Ganjar diajak bekerja sama dengan band ternama itu untuk menggalang dana lewat pelelangan kaos Slank bertanda tangan si rambut putih.
Hasil galang dana nantinya dipakai untuk acara sosial dan kemanusian. Mendengarnya saja sudah bikin deg-deg ser ya, kan? Kolaborasi apik antara si pemimpin jangkung dan band legendnya Indonesia ini patut diacungi jempol.
Mereka itu memiliki satu visi dalam perhelatan konser musik kali ini. Selain kegiatan sosial mereka juga menggerakkan roda UMKM sahabat slankers.
Makanya, tema konser ulang tahun Slank ini tidak jauh dari semangat persatuan bangsa. Visinya saja sudah bikin kagum begitu ya, kawan.
Dengan bukti Ganjar menjadi tamu spesial di acara ultah Slank ini, dukungan antar elemen negara terjalin erat.
Dari Ganjar dan Slank itulah hubungan dunia politik dan seni menjadi berkesinambungan. Tidak ada sekat, yang ada hanya kegembiraan.
Dari merekalah kemudi pikirku mengarah pada bagaimana Ganjar menjalani kehidupan di dunianya. Begitu enjoy, seolah-olah mengatakan kepada generasi milenial, "ini lho duniaku, menyenangkan, tidak melulu tentang huru-hara. Jadi jangan takut gabung di dunia politik".
Ya, seperti itulah aku menilai hubungan indah yang terjalin antara Ganjar dan Slank.
Dimalam yang dingin dan gelap sepi ini, keseruan diantara mereka tercipta. Terlalu manis untuk dilupakan. Kenangan indah terukir di hati politisi rambut putih dan band legend negeri ini.
Lagu yang sangat populer di kalangan berjuta umat Indonesia itu menjadi saksi sakral dukungan Slank Untuk Ganjar pranowo. Dukungan menjadi pemimpin negeri ini nanti, meneruskan perjuangan Presiden Jokowi membawa Indonesia membumbung tinggi.
Visi mereka melebur dalam jiwa raga, mereduksi kelompok yang bertujuan memecah belah negara ini.
Mereka hadir untuk menjadikan negara ini damai, gembira dengan setiap perjalanan mereka. Seperti perjalanan Slank menjadi bagian dari elemen negara ini, Ganjar lah yang akan menjadi harapan rakyat selanjutnya untuk negara ini.
Nikmatul Sugiyarto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H