Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mau Unjuk Gigi Malah Kebongkar Upeti

4 November 2022   16:32 Diperbarui: 4 November 2022   16:36 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Suara Merdeka

=

Cerdas bukan perihal pretasi yang dibangga-banggakan di publik, pintar bukan tentang apa yang diperlihatkan dihadapan banyak orang. Tapi bagaimana kedua sifat itu bisa tercermin dalam sebuah tindakan yang dilakukan oleh seseorang.

Bertindak  seperti halnya dewan pejabat yang cerdas nan pintar, Benny Karnadi, anggota Fraksi PKB DPRD Jateng, menuding sang gubernur, Ganjar Pranowo, telah memperlambat proses penandatanganan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jateng. 

Sang dewan yang bicara ngalor ngidul menyalahkan ketidakhadiran sang gubernur nyatanya malah mengumbar kepentingannya sendiri, yang menginginkan penambahan anggaran sebesar 92 miliar segera di acc oleh sang suhu.

Benny lupa yang dihadapinya sekarang ini adalah suhunya Jateng, yang terkenal akan gerakan anti korupsinya dan tolak gratifikasi. Tentu Ganjar akan meneliti lebih dalam terlebih dahulu besaran anggaran beserta rinciannya. Ia tak pernah memberi tanda tangan begitu saja tanpa meneliti dokumen terlebih dulu.

Bahkan dalam penuturannya, Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan di hadapan publik, banyak proposal datang yang tidak jelas isinya hanya menjadi dokumen yang diabaikan saja. 

Berniat menyebar benih kebencian kepada Ganjar dengan memprovokasi anggota yang lain, tapi bukannya terwujud, malah menjadi senjata yang memakan tuannya. 

Beda halnya dengan seorang anak kecil yang polos, dan masih kental akan sifat jujurnya, sedangkan Benny tidak bisa menyembunyikan keborokannya dihadapan banyak pasang mata. Dia lepas kendali dan berakhir mengungkit kepentingannya sendiri.

Kengalor-ngidulannya berujung pada maksud tersembunyi yang jadi boomerang untuknya.

Penambahan anggaran yang tidak masuk akal itu, pastinya tidak memperlibatkan kepentingan rakyat di dalamnya. Jadi jangan salahkan rakyat kalo mereka berteriak 'tikus-tikus berdasi' yang tertuju kepada kalian. 

Tanpa diumbar oleh sang gubernur, nyatanya Benny sudah mempermalukan dirinya sendiri. Sok-sokan mau mengoreksi tindakan seseorang, tapi malah mempertontonkan hal yang tidak etis dari seorang perwakilan rakyat. Sungguh terlalu sekali, Pak Dewan. 

Lalu bagaimana Ganjar menyikapinya?

Gubernur satu itu dibuat geram dengan dana sebesar itu hanya digunakan untuk kunjungan kerja saja, dengan durasi 29 hari dalam sebulan. Jadi itu jalan-jalan atau kunjungan kerja, kok ada 29 kali dalam 30 hari?

Tentu sang gubernur tidak bisa langsung menyetujuinya. Mereka ini dewan perwakilan rakyat, tapi seenak jidatnya sendiri menggunakan dana tanpa melihat bagaimana kondisi rakyat. Rakyat masih sangat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya.

Lalu dengan tidak tahu malu, wakilnya rakyat malah sibuk jalan-jalan kesana-kesini menghabiskan uang, begitu?

Jika RKPD diperuntukan satu tahun penuh, bukankah artinya anggota dewan kerjanya hanya melakukan kunjungan kerja terus selama satu tahun, lalu bagaimana dengan pekerjaan yang ada di kantor?

Kejanggalan terus ditemukan oleh Ganjar. Ia menanggapi dana sebesar itu tidak wajar, tidak pantas, tidak manusiawi jika hanya digunakan untuk kunjungan kerja saja. Maka dari itu, dirinya ingin mereka merombak kembali anggaran tersebut.

Pada kondisi krisis ekonomi seperti ini alangkah lebih baik jika anggaran digunakan seperlunya saja, sisanya serahkan kembali untuk prioritas rakyat. Tentu saja tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk meringankan sedikit beban ekonomi mereka.

Seperti es batu yang kadung lama tersimpan dalam freezer, susah sekali mengambilnya. Sama halnya dengan negosiasi alot yang tercipta dalam kubu DPRD itu yang tak kunjung menemukan titik terangnya.

Tapi dengan segala cara yang dilakukan sang pemilik, es batu berhasil dikeluarkan dari freezer. Negosiasi itu tentu berakhir dengan kesepakatan yang membuat Ganjar membubuhkan tandatangannya pada dokumen RKPD. 

Ya, pada akhirnya sang gubernur bisa memutar pola pikir para anggota dewan. Anggaran kunjungan kerja berhasil dipangkas. Pastinya anggaran yang dipangkas itu dialihkan untuk kepentingan rakyat. 

Bagaimana kalau sudah seperti ini, masih mau berpaling dari capres satu ini?

Ganjar Pranowo yang selalu memprioritaskan rakyatnya, berusaha memujurkan kehidupan rakyatnya, berusaha selalu membuat hati rakyatnya seneng.

Nikmatul Sugiyarto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun