Hari ini adalah hari sumpah pemuda. Hari yang memantik para muda-mudi di seluruh negeri akan perjuangan pendahulu kita. Tidak mudah kawan, untuk berpadu dalam satu suara. Perbedaan sudah jelas adanya dalam kamus negara kaya ini.
Untuk menyamakan kepala, ego dari mereka dipertaruhkan, toleransi dijunjung tinggi-tinggi kala itu. Hingga sampailah mereka pada satu titik, lahirnya sumpah pemuda. Sumpah yang menghubungkan perbedaan dari Sabang sampai Merauke.Â
Kitalah penerus mereka, yang akan menjadi tonggaknya negara ini. Jika yang muda, yang berkarya, bagaimana dengan yang tua? Masa mereka memang sudah habis, tapi pengalaman tentu akan diwariskan kepada muda-mudi negeri ini. Dorongan terus dipacu oleh golongan tua.
Tidak pernah luput dari perhatian pemimpin negeri ini, yang berbondong-bondong menyediakan ruang begitu luasnya. Â Jika 94 yang lalu pemuda mencetuskan sumpahnya untuk negara ini, 54 tahun yang lalu lahir pula tonggak bangsa yang nanti akan memimpin negara ini. Ya, hari sumpah pemuda ini bertepatan dengan lahirnya seorang Ganjar Pranowo.
Sosoknya pernah menyecap pahitnya cari ilmu, dia tidak ingin hal itu menimpa putra-putri bangsa. Sekolah gratis berhasil ia canangkan hingga penerus bangsa berkualitas terus muncul dari program pendidikan yang digaungkannya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, euforia bertambah umurnya gubernur satu itu sudah menyeruak di seluruh penjuru negeri. Aku sampai merinding, seorang anak desa yang dulu saja untuk menempuh pendidikan harus penuh perjuangan, kini dialah yang menjadi harapan rakyat untuk menjadi pemimpin negara.
Ucapan mengalir begitu derasnya, do'a-do'a terlantun khidmat dari rakyat Indonesia. Harapan sosoknya yang akan selalu istiqomah memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya terus digembar-gemborkan.
Rintangan kini memang sedang bergantian menghampirinya, tapi itu tidak akan menyurutkan kegentarannya untuk mengabdi pada tanah air tercinta.
Bukan aku kalau tidak kudet (kurang update), nyatanya aku baru tahu hari ini bukan hanya hari sumpah pemuda, tapi juga hari spesialnya putra kebanggaan bangsa.
Do'a untuk gubernur Jateng itu berhasil membanjiri belahan dunia bagian Indonesia ini. Seruan Ganjar untuk rakyat ada di mana-mana. Kapan lagi aku temui euforia yang membangkitkan semangat rakyat seperti sekarang ini?Â
Kebahagiaan terpancar tatkala sosok jangkung itu selalu memprioritaskan rakyatnya. Dia paham betul akan ajarannya yang menggaungkan kalimat "sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain".Â
Dia ingin bermanfaat untuk rakyat, dalam kapasitasnya sebagai insan Tuhan dan putra bangsa yang selalu berkontribusi demi majunya negara ini.
Tuhanku, Raja Semesta Alam...
Engkaulah Yang Maha Mendengar, do'a kami gaungkan disini, dengan tulus ikhlas kami ingin Ganjarlah yang menjadi pemimpin RI. Izinkanlah Tugiman satu itu, untuk kembali mengemban amanah rakyat, membawa negara ini menerobos segala keterbatasan.Â
Tuhan... Kami sudah sangat bersyukur tinggal di negara yang penuh akan toleransi ini, maka izinkanlah kami untuk tetap aman, damai, dan sentosa dengan pemimpin baru kami nanti.Â
Tuhan... Ganjar yang kami inginkan untuk berjuang, membangun negara tanpa huru-hara. Sosoknyalah yang selama ini mengutamakan kepentingan kami bukan yang selain itu.
Ganjar tanpa rakyat hampa, rakyat tanpa Ganjar pun jadi tidak leluasa.Â
Nikmatul Sugiyarto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H