Panggung pesta demokrasi akan diselenggarakan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Para elite politik sudah mulai beraksi mempersiapkan senjatanya masing-masing. Partai politik pun sudah mulai menyeleksi kadernya yang akan diusung dalam pilpres 2024 nanti. Tiga tokoh yang namanya membanjiri lensa publik di waktu yang bersamaan.
Â
Pasca turunnya Anis baswedan dari singgasananya sebagai gubernur DKI Jakarta, ia disibukkan dengan kegiatannya berkeliling. Entah tujuannya mencari massa, pencitraan, atau kampanye politik. Atau memang ketiganya itu menjadi tujuan ngalor-ngidulnya eks gubernur satu itu. Disaat tidak adanya partai yang menaunginya, Nasdem berdiri dihadapannya menawarkan tempat bernaung untuk Anis.
Â
Dengan tergesa-gesa Nasdem juga menjadikan Anis sebagai capres 2024 nanti, entah apa yang melatar belakangi keputusan Surya Paloh yang sebenarnya. Disaat parpol lain dengan penuh kehati-hatian menyeleksi capres yang akan diusungnya nanti, Nasdem dengan orang barunya meresmikan langsung capres yang akan diusungnya pada pesta demokrasi mendatang.
Â
Diwaktu bersamaan aku menoleh ke samping sejenak, mataku bertubrukan dengan foto kedua pemimpin, yang berjalan berdampingan. Disaat Anis sibuk dengan deklarasinya menjadi capres 2024, Joko Widodo dan Ganjar Pranowo sibuk hilir mudik memenuhi kewajibannya sebagai pemimpin. Pertemuan keduanya kali ini untuk membangun kerjasama dengan investor asing.
Â
Ganjar mendampingi Jokowi dalam groundbreaking Pabrik Wavin di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Perusahaan dari Belanda itu adalah anak perusahaan Orbia yang bergerak di bidang pembangunan dan infrastruktur. Wavin merupakan salah satu dari 10 perusahaan besar dunia yang sudah berinvestasi di Ground Batang City.Â
Â
Dalam pertemuan keduanya itu, Ganjar meluapkan rasa senang dan bangganya terhadap provinsi yang kini ia pimpin. Dari masuknya wavin ke Jawa Tengah, menjadi bukti bahwa di tengah kesulitan ekonomi yang melanda dunia, Indonesia dipercaya bisa menjalin kerjasama.
Â
Ganjar semakin optimis ke depannya, Jawa tengah memiliki potensi besar untuk terus menarik investor asing, hal itu menunjukkan bahwa tingkat layanan Jawa Tengah pada investasi sangat serius. Tentu dirinya berharap hal ini dapat men-trigger daerah lain untuk mengundang investor lain.
Â
Jokowi juga menyampaikan rasa senangnya, keberadaan wavin di Indonesia membuka lapangan kerja yang tidak sedikit untuk masyarakat sekitar, hal ini tentunya akan memperkecil angka pengangguran di Indonesia. Tidak hanya itu tentu saja pertukaran informasi dan pengetahuan juga menjadi hal yang penting, guna meningkatkan pengalaman kerja bagi masyarakat yang ikut serta dalam kerjasama antar dua negara ini.
Â
Pada acara groundbreaking itu juga dihadiri oleh Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia. Dalam kalimat sapanya untuk Ganjar, Bahlil tak sungkan membandingkan ekspresi yang ditunjukkan Ganjar siang itu bertolak belakang dengan keadaan Jakarta yang carut marut.
Â
Ganjar tentu dengan ekspresi gembira yang terang benderang menyala pada wajahnya, tidak seperti Jakarta yang mendung berselimut kelabu. Tersorot jelas dalam penuturannya, kekelabuan Jakarta adalah ulah dari Anis Baswedan yang saat ini sedang sibuk dengan partai barunya, mendeklarasikan diri sebagai capres 2024 nanti.
Â
Kebayang nggak sih, disaat nasdem dan anis sibuk dengan urusannya sendiri, pemimpin negeri ini sibuk bekerja untuk kepentingan rakyat. Bahkan masa jabatan presiden RI masih 2 tahun lagi lhoh. Kok, buru-buru banget mau berkuasa Pak Anis, nggak merasa bersalah apa sama daerah yang dibuatnya kelabu?
Â
Dia memang sudah lengser dari jabatannya, tapi kelengserannya meninggalkan segudang permasalahan. Daripada dia ngalor-ngidul mencari massa, kenapa tidak mencoba mempertanggungjawabkan perbuatannya dulu. Bukan, bukan bekerja sebagaimana mestinya seorang gubernur, tapi mencarikan solusi untuk mencerahkan masalah yang dihadapi ibukota negara kita itu.
Â
Bahkan dalam beberapa mangkraknya kinerja Anis yang muncul satu-persatu akhir-akhir ini, Anis tidak mempedulikannya. Boro-boro mencari solusi, tanggapan atau klarifikasi saja tidak keluar dari bibirnya yang dulu menggaungkan janji-janji manis saat kampanye pilgub 2017.
Â
Hei Anis, kau permainkan Jakarta!!! Yang kamu besarkan hanya bualanmu saja, mana kinerjamu yang bisa terbilang berhasil? Pembangunan JIS kah yang perencanaannya kurang matang, sehingga banyak katidakjelasan di dalamnya? Atau program rumah DP 0 yang targetnya semakin hari semakin turun?
Â
Banyak atau-atau yang lain kalau menyebutkan ketidajelasan kinerja Anis. Jika disebutkan satu-persatu, akan menimbulkan antrian masalah yang minta dicarikan solusinya. Dari Anis, Jokowi, dan Ganjar, kita dapat satu penilaian tentang bagaimana seorang pemimpin yang bekerja sepenuh hati untuk negara dan rakyatnya.
Â
Segala tindak-tanduk dua pemimpin itu, Jokowi dan Ganjar, tergambar jelas dengan kerja nyata untuk memenuhi kebutuhan negara, dan mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadinya. Kita tahu mana pemimpin sejati yang mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara, dan mana pemimpin yang hanya mencari kekuasaan dan kepuasaan tersendiri.
Nikmatul Sugiyarto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H