Ganjar Pranowo. Pria bermuka garang yang kerap disapa dengan sebutan Bambang Pacul itu mempermasalahkan ketidakadanya izin kepada ketua umum PDIP tentang rumah bentukan relawan Ganjar ini.
Statemen menghebohkan datang dari Bambang Wuryanto beberapa waktu lalu, yang menyinggung Rumah Ganjar, yang dibentuk oleh beberapa relawanProblem ini persis dengan Dewan kolonel tempo hari. Pembentukannya bahkan sudah dari beberapa  bulan lalu, tapi publikasi tim itu baru dilakukan belum lama ini. Pertanyaannya apakah ada izin dari para loyalis PDIP ini dalam membentuk dewan kolonel?
Bahkan dalam klarifikasinya, ketua PDIP, Megawati Soekarnoputri, merasa kaget mendengar adanya bentukan tim yang mendukung Puan Maharani menjadi capres 2024 nanti. Hal itu menandakan dewan kolonel dibentuk tanpa sepengetahuan dan tanpa izin ketua PDIP.
Sudah jelas bukan koar-koar ini hanya mengguncangkan semua pihak. Bambang Pacul yang dikenal sebagai ajudan Puan dalam dewan kolonel, nyatanya kalah telak dengan penyataan ketua PDIP, yang tidak tahu-menahu tentang tim pendongkrak citra dan elektabilitas Puan itu.
Berulang kali dalam setiap statemennya, Bambang menyampaikan akan keputusan capres yang diusung PDIP ada ditangan sang ketua. Tapi nyatanya sebagai senior dia tidak bisa menengahi permasalahan internal PDIP ini. Yang dia lakukan hanya menyudutkan Ganjar. Tidak sekali-dua kali tapi sudah berkali-kali ia melancarkan stimulusnya itu.Â
Ngakunya senior tapi polahnya yang arogan membuatnya down grade. Seolah-olah dialah yang paling top di PDIP, padahal dia tak jauh dari pria bermulut toa saja. Lihat dewan kolonel yang diprakarsai oleh dia dan teman-temannya hanya berakhir sebagai lelucon saja. Dialah sebenernya yang memulai pertikaian di internal PDIP.Â
Dari kejadian dewan kolonel tempo hari, para loyalis PDIP dinilai semena-mena mendukung Puan. Hanya karena Puan memiliki garis keturunan yang kental dengan ketua PDIP, sebagai anaknya dan keluarga pendiri PDIP. Â Pada akhirnya dewan kolonel hanya dianggap gurauan saja oleh sang ketua.Â
Namun dibalik aksi buka suara Bambang Pacul ini menyiratkan suatu hal. Kedekatannya dia dulu dengan Ganjar mencuat kembali. Mungkinkah Bambang kembali menganggap Ganjar sebagai kawan lamanya lagi?
Aksi koar-koar Bambang dinilai menyimpan pesan tersembunyi perihal restunya untuk Ganjar maju pada pilpres nanti. Pesan itu terbaca sebagai lampu hijau untuk Ganjar maju pada ajang pilpres mendatang. Dalam penuturannya, ia mengarahkan isyarat bagi Ganjar agar menghadap Megawati perihal membicarakan pilpres 2024 mendatang.Â
Koar-koar yang digaungkan Bambang adalah bentuk ketegasan nyata, bahwa Ganjar masih menjadi kader PDIP. Dia menekankan rumah Ganjar hanya di PDIP bukan yang lain. Setelah kemarin warganet mempertanyakan perbedaan perlakuan yang dialami Ganjar, kini ia menegaskan dalam teriakan statemennya bahwa Ganjar masihlah kader PDIP.
Tersirat dalam teriakannya bahwa ia tidak menginginkan Ganjar berpaling dari PDIP. Dalam teriakan statemennya ia mengingatkan Ganjar sekaligus menekankan publik bahwasanya partai banteng itu adalah rumahnya Ganjar, keluarga dan tempat berjuangnya Ganjar sampai akhir.Â
Kali ini cara Bambang merangkul Ganjar memang dinilai keras, namun tidak terbantahkan, karena Bambang membawa nama PDIP. Pria tambun itu memang memiliki ciri khas tersendiri dalam mengungkapkan pertemanannya.Â
Biarlah Bambang bermain dengan kode, isyarat, dan clue-cluenya. Kalau memang sudah waktunya nanti Ganjar juga akan diajak naik langsung. Saat ini pendukung Ganjar selalu berupaya keras agar Ganjar diusung menjadi capres 2024 nanti. Entah oleh PDIP atau selain PDIP, para relawan akan selalu berinisiatif membuat panutannya menjadi capres di pesta demokrasi 2024 nanti.
Relawan ini terbentuk karena sukarela, bukan suruhan apalagi paksaan, berdirinya mereka independen bukan karena partai yang mengusung keberadaan mereka. Jadi wajar kalau setiap apa yang mereka lakukan itu bukanlah atas keinginan Ganjar, serta tanpa sepengetahuan dan seizin ketua PDIP, tempat Ganjar bernaung.
Seharusnya berbagai tindak-tanduk relawan Ganjar ataupun pendukung lainnya bukan lagi menjadi urusan partai. Harusnya pula Bambang pacul sudah sangat paham dengan mekanisme itu. Bukan kewenangannya mengritik apalagi menghakimi para relawan Ganjar. Kapasitas jabatannya hanya berlaku di dalam PDIP saja tidak untuk diluar PDIP.
Nikmatul Sugiyarto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H