"Apa aku bipolar? Aku moodswing parah!"
"Aku kayaknya punya penyakit mental juga kayak Joker."
Tentu saja dalam segala hal pasti terdapat dampak positif dan negatif. Di era modern ini, internet sangat membantu kebutuhan sehari-hari.Â
Internet sebagai sistem informasi umum hingga kesehatan. Beberapa orang ingin tahu apa sih yang terjadi pada diri mereka?Â
Kemudian mereka terdorong dengan rasa penasaran dan mencari beberapa informasi yang mungkin saja tidak tepat. Kemudian menempatkan diri bahwa mereka ada di situasi tersebut, hal ini disebut self diagnosis.Â
Self diagnosis adalah suatu proses mengklaim atau mendiagnosis diri sendiri mengidap gangguan atau penyakit berdasarkan pengetahuan yang dimiliki atau informasi yang didapatkan secara mandiri yang didasari oleh rasa penasaran. Kasarnya, berasumsi terhadap hal-hal buruk padahal belum tahu kebenarannya.Â
Keadaan ini bukan hanya menimbulkan kekeliruan, tetapi juga bahaya bagi kesehatan tubuh dan psikologis. Jika salah mengambil kesimpulan dan salah pengobatan, itu sangat berbahaya. Berikut macam-macam bahaya melakukan self diagnosis:Â
- Under-diagnosisÂ
Underdiagnosis adalah kegagalan untuk mengenali atau mendiagnosa dengan benar suatu penyakit seperti mengabaikan penyakit yang sebenarnya berat sehingga berakibat fatal.Â
Contoh: Bersin tidak berhenti kemudian mendapat informasi bahwa itu hanya gejala flu, padahal itu adalah singuitis dengan gejala bersin berkepanjangan.Â
- Over-diagnosisÂ
Overdiagnosis yaitu mendiagnosis penyakit yang belum tentu benar. Tentu kita dirugikan pada kondisi ini, bisa saja kita membeli rekomendasi obat berdasarkan informasi yang kita dapat.Â