Mohon tunggu...
NIKMATUL SHOFIYAH
NIKMATUL SHOFIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas di TKS Aisyiyah Bustanul Athfal 25 Golokan Sidayu Gresik

saya seorang muslim kontens yang di sukai tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggunting Pola

6 Februari 2024   08:01 Diperbarui: 6 Februari 2024   08:12 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggunting Pola Berbasis Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Dan TPACK Pada Anak Kelompok B

Terdapat 9 anak dari 15 anak pada kelompok B hasil karya menggunting gambar tidak sesuai dengan pola tertentu (guntingan 7 anak jauh dari garis pola, 2 anak kurang telaten sehingga ada bagian pola yang digunting, ada bagian pola yang tersobek). Akar masalahnya guru jarang memberikan kegiatan menggunting. Peran dan tanggung jawab Penulis berusaha memecahkan permasalahan yang dihadapi, memberikan motivasi kepada anak, bertanggung jawab membimbing dengan kegiatan belajar yang bermakna dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar anak. Sebagai mahasiswa PPG dalam jabatan juga bertanggunga jawab untuk membagikan praktik baik ini untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.

Inovasi pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan Anak mampu mengoperasikan (P6) gunting melalui kegiatan menggunting bahan sesuai dengan pola adalah menggunakan metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) karena anak aktif secara langsung menggunting sesuai dengan pola, dan penggunaan TPACK dalam pembelajaran karena melalui video pembelajaran dapat mempermudah  guru dan anak dalam mencapai tujuan kegiatan.

Langkah-langkah kegiatan menggunting sesuai dengan pola adalah a) Anak mengambil potongan botol, b) Anak melapisi potongan botol bekas dengan kertas, c) Anak menggunting hiasan tempat pensil dengan berbagai bahan dan pola yang anak pilih, d) Anak menempel hasil guntingan pola tersebut, e) Anak selesai membuat tempat pensil dan menunjukkannya kepada guru.

Tantangan yang dialami saat pelaksanaan praktik baik, yaitu a) 5 anak kesulitan saat menggunakan doubletip untuk merekatkan kertas alas dengan botol. b) 3 anak kesulitan menggunting pola bentuk lingkaran, bintang, bulan, dan ada bagian yang tersobek.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan aksi praktik baik adalah 1) Eka Cahya Maulidiyah, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing LPTK UNESA, 2) Fatimah, S.Pd. sebagai Guru Pamong LPTK UNESA, 3) Siti Umariah, S.Pd. sebagai kepala sekolah TKS Aisyiyah Bustanul Athfal 25 Golokan -- Sidayu -- Gresik, 4) Teman sejawat di TKS Aisyiyah Bustanul Athfal 25 Golokan, 5) Arina Anggun Firdaus, S.Pd. sebagai tim IT, 6) Anak kelompok B (Nada, Shanum, Shibyl, Azel, Karina, Inara, Lyta, Zehan, Bian)

Langkah-langkah yang lakukan untuk memecahkan masalah adalah, yaitu a) Mengeksplor alterative solusi berdasarkan kajian dileratur penelitihan terdahulu dan hasil wawancara dengan Kepala sekolah dan teman sejawat TKS Aisyiyah Bustanul Athfal 25 Golokan, serta pihak terkait, b) Penentuan solusi dari kajian literature dan hasil wawancara, c) Rencana Aksi, pembuatan modul dan asesmen, serta langkah-langkah kegiatan inovasi pembelajaran yang akan digunakan. Dari langkah-langkah yang saya lakukan untuk memecahkan masalah ditemukan langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan praktik baik yang dilakukan adalah anak dibimbing cara membuka doubeltip dan merekatkan kertas dengan doubeltip, bimbingan cara menggunting sesuai dengan pola dan meminta mereka memperhatikan guru saat menjelaskan langkah-langkah kegiatan menggunting.

Sumber daya atau materi yang digunakan dalam melakukan praktik baik ini adalah tema lingkunganku bersih dengan topic recycle (daur ulang); modul ajar dan asesmen penilaian;  alat (leptop, LCD, Proyektor, sounsystem, mic, HP, Tripot, camera, video pembelajaran materi dan turorial kegiatan; bahan (botol bekas, bola, kartu angka, kain flanel, loosepart, kertas lipat, kertas asturo, daun/ bunga, lem, doubeltip, gunting, tisu atau kain lap, buku fingerpainting, pasta PAL, kerangjang, gelas bekas, baterai, obat/sirup, tutup botol, gantungan baju (besi), piring keramik, styrofoam, kardus, bombiq); instrument penilaian.

Manfaat yang dirasakan guru setelah melakukan praktik baik ini adalah a) Guru menemukan pemecahan masalah kemampuan motoric halus anak, b) Guru mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dalam rangkah meningkatkan keprofesionalannya melakukan pembelajaran yang inovatif, c) Guru melakukan inovasi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan hasil penilaian dan refleksi pembelajaran. Manfaat yang dirasakan anak setelah melakukan praktik baik ini adalah anak mengalami peningkatan kemampuan motoric halus melalui kegiatan menggunting sesuai dengan pola, dan anak antusias dalam dalam pembelajaran.

Tujuan kegiatan yang ingin di capaia anak mampu mengoperasikan (P6) gunting melalui kegiatan menggunting sesuai dengan pola (Jati Diri -- FM-Halus) tercapai. Respon anak terhadap strategi yang dilakukan pada kegiatan membuat tempat pensil menjadi kegiatan yang paling mereka sukai pada pembelajaran hari ini. Factor keberhasilan strategi yang dilakukan a) Dukungan dari semua pihak yang terkait, b) Pemilihan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL), bahan yang tepat, c) Pemanfaatan TPACK dalam pembelajaran.

NIKMATUL SHOFIYAH, https://drive.google.com/file/d/12z75DtYzEac2uFFcGtzBkc5qI_seHjVu/view?usp=sharing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun