Mohon tunggu...
Nikmatul Fitriyah
Nikmatul Fitriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Pancasila dengan Agama Islam

16 Juni 2021   22:53 Diperbarui: 16 Juni 2021   23:10 3508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang berideologi dan berdasar pada Pancasila. Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Pancasila sebagai ideologi bangsa diartikan sebagai suatu konsep tentang sistem nilai yang secara individu maupun kebersamaan dipandang sebagai prinsip hidup ideal yang dicita-citakan dan diinginkan untuk diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan negara. 

Pancasila dirumuskan oleh tiga tokoh yaitu Muh.Yamin (29 Mei 1945), Soepomo (31 Mei 1945), dan Ir. Soekarno (1 Juni 1945) sekaligus pencetus nama Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila dan sila ke-1 berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Berkaitan dengan Pancasila sila pertama bermakna hubungan antara manusia dengan Tuhannya atau kepercayaannya. 

Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki lebih dari satu agama, salah satunya adalah agama Islam. Islam merupakan agama yang mayoritas dianut oleh warga negara Indonesia. Ajaran agama Islam sendiri bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits. Lalu apa hubungan Pancasila dengan Agama Islam? Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang terdapat dalam agama Islam dan tidak menyimpang sesuai dengan ajarannya. Contohnya pada sila ketiga yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Agama Islam juga mengajarkan tentang persatuan dan kesatuan. Dalam QS. Ali Imran ayat 103, yang artinya:

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara". (QS Ali Imran:103)

Ayat di atas menjelaskan untuk tidak bercerai-berai dan bermusuhan. Hal ini sesuai dengan pengamalan Pancasila sila ketiga agar tidak bercerai-berai dan menjaga persatuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun