Mohon tunggu...
Ni'matul izza
Ni'matul izza Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Malang PGRA 2015

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Anak Menjadi Pemalas?

24 Februari 2018   22:17 Diperbarui: 24 Februari 2018   22:31 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Malas merupakan hal yang sangat wajar bagi anak usia dini, karena anak masih perlu sekali dorongan dari orang sekitar, atau bahkan mendidik anak agar lebih baik  terkadang gampang-gampang susah, banyak sekali keluhan-keluhan dari orang tua  seperti anak acuh tak acuh atau tidak menurut dengan perintah orang tua, hal ini tampak disadari sikap tersebut menjadikan  anak usia dini menjadi pemalas.

Apabila anak didik tidak mau bangun dari tempat tidur, tidak mau menggosok gigi, tidak mau melakukan hal-hal kecil secara mandiri, maka penting bagi orang tua dan guru menyadari bahwa  terdapat kesalahan dalam motivasi pada anak tersebut.  Maka dari itu memotivasi anak usia dini supaya tidak malas-malasan merupakan masalah yang kompleks dan penting. Banyak sekali faktor yang menjadikan anak pemalas, salah satu penyebab anak menjadi pemalas adalah tidak adanya (hilangnya) motivasi untuk beraktivitas . hal ini dapat menghambat perkembangan karakter mandirinya secara perlahan.

Ada beberapa hal yang membuat anak menjadi tidak bermalas-malasan , yang berkaitan dengan masalah diatas diantaranya:

Memberikan pujian atas prestasinya walaupun tidak sesuai dengan harapan, misalnya anak memakai sepatu sendiri, tetapi sepatunya terbalik. Nah disini orang tua dan guru tak perlu menyalahkan atau memarahi sebaliknya yang harus dilakukan adalah memberi pujian  dan kemudian mengajarkan dan memperbaikinya dengan harapan dapat memakai sepatu dengan benar dilain waktu, perlu disadari oleh orang tua maupun guru bahwa gagal dalam memuji anak sendiri merupakan kesalahan yang umum dilakukan oleh kebanyakan orang tua.

Mengajak anak usia dini pada situasi yang baru, yang berbeda dengan rutinitas sebelumnya, misalnya ajak anak  bersilaturohmi ke saudaranya yang mempunyai anak sebaya dengan dirinya, yang wawasanya lebih baik misal sudah bisa membereskan tempat tidur dengan sendiri, kemudian cobalah yakinkan bahwa dia sebenarnya juga bisa melakukan seperti apa yang sudah dilakukan saudaranya tersebut

Dan yang terakhir apabila semua cara telah dilakukan, tetapi anak masih saja pemalas. Orang tua dan guru harus sabar ya bun ( dalam mendidiknya, dan atau mungkin orang tua dan guru lebih mengintrospreksi diri. Mungkin saja anak menjadi pemalas disebabkan oleh sikap orang tua dan guru yang kurang perhatian bahkan acuh terhadap muridnya.

Dari sini perlu disadari oleh orang tua dan guru paud betapa pentingnya memerikan motivasi atau perhatian yang lebih karena anak usia dini akan menjadi terangsang untuk melakukan hal-hal yang baik.

Terima kasih (

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun