Mohon tunggu...
NIKMAT RAHMATULLAH
NIKMAT RAHMATULLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi menulis artikel edukasi dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ular Tangga Numerasi (Ultrasi), Inovasi Edukatif untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di SDN 2 Kuranji Kota Mataram

4 Juli 2024   23:51 Diperbarui: 5 Juli 2024   00:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Media Ultrasi di SDN 2 Kuranji (dokpri)

Latar Belakang: Di era digital ini, tantangan dalam membangkitkan minat belajar siswa menjadi semakin penting. Banyak siswa yang mengalami kebosanan dalam metode pembelajaran tradisional seperti ceramah dan latihan soal dari LKS (Lembar Kerja Siswa). Selain itu, kurangnya pengetahuan numerasi menjadi salah satu kendala utama dalam proses belajar mengajar. Siswa sering kali merasa jenuh dan tidak tertarik dengan cara pembelajaran yang monoton, yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya motivasi dan hasil belajar mereka.

Pentingnya Inovasi dalam Pembelajaran Numerasi: Pembelajaran berbasis permainan (game-based learning) telah terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dengan menggabungkan elemen interaktif dan kompetitif, siswa lebih terlibat secara emosional dan kognitif. SDN 2 Kuranji memperkenalkan sebuah inovasi yang menarik perhatian, yaitu Ultrasi (Ular Tangga Numerasi), untuk mengatasi tantangan ini.

Pengenalan Media Ultrasi: Ultrasi, atau Ular Tangga Numerasi, merupakan sebuah alat pembelajaran berbentuk papan permainan besar yang dihiasi dengan angka-angka dan soal matematika. Setiap kotak dalam papan permainan ini berisi tantangan atau perintah yang harus diselesaikan oleh siswa untuk dapat melanjutkan langkah mereka. Cara bermain Ultrasi menggabungkan unsur belajar dan bermain, di mana siswa melempar dadu untuk menentukan jumlah langkah yang akan diambil.

Cara Pelaksanaan: Setiap tempat berhenti di papan permainan memiliki perintah seperti: ambil kartu soal, melompat di tempat, berjalan di tempat, lari di tempat, atau menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Ada juga beberapa tempat yang tidak memiliki perintah, memberikan variasi dalam permainan. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar matematika tetapi juga melakukan aktivitas fisik dan kegiatan menyenangkan lainnya.

Bermain Ultrasi sambil diawasi guru (dokpri)
Bermain Ultrasi sambil diawasi guru (dokpri)

Pengalaman Siswa: Selama bermain Ultrasi, siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat. Mereka saling berdiskusi dan bekerja sama untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Permainan ini tidak hanya mengasah kemampuan matematika mereka, tetapi juga meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama tim.

Kesimpulan dan Manfaat: Sejak diperkenalkannya Ultrasi di SDN 2 Kuranji, hasil observasi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam minat siswa terhadap pembelajaran matematika. Para siswa terlibat secara aktif dalam sesi pembelajaran, memperlihatkan antusiasme yang tinggi untuk memecahkan tantangan matematika yang disajikan dalam format yang menyenangkan dan kompetitif. Hasil evaluasi juga menunjukkan peningkatan dalam pemahaman konsep matematika serta keterampilan numerasi siswa.

Kesimpulannya, penggunaan media Ultrasi di SDN 2 Kuranji telah memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar matematika. Metode ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa, guna menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan efektif bagi siswa. Kami mengajak para pendidik dan orang tua untuk mendiskusikan dan berbagi pengalaman mereka terkait inovasi pendidikan demi kemajuan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun