Wisata Air Terjun Curug Gombong merupakan salah satu Wisata Curug/Air terjun di Kabupaten Batang yang belum begitu populer dikenal oleh banyak kalangan.Â
Namun Wisata Curug ini melalui pemerintahan Desa setempat terus berupayakan seoptimal mungkin mendapatkan perhatian khusus oleh Pemerintahan Kabupaten Batang  guna pengembangan kawasan Wisata Curug Gombong agar sebisa mungkin dapat makin memiliki nilai kompetitif di sektor Pariwisata, sehingga kedepan akan semakin dikenal dan diminati banyak kalangan wisatawan baik dalam domestik maupun luar negeri.
Wisata Curug Gombong dapat dikatakan masih begitu alami atau belum banyak mendapatkan perhatian masalah pemberdayaan dan pengembangan, akan tetapi Curug Gombong terbilang memiliki daya tarik serta harus diakui layak untuk dikembangkan secara serius dan terkonsep untuk dijadikan salah satu tujuan wisata baru potensial di Kabupaten Batang.
 Terbukti dengan hingga saat ini sekalipun Wisata Curug Gombong ini masih tergolong belum banyak peminat atau pengunjungnya, akan tetapi bukan berarti Wisata Curug Gombong tergolong sepi pengunjung. Tidaklah demikian dalam kenyataan keseharian, Curug Gombong dapat dikatakan tidak kurang pengunjungnya atau banyak pengunjung/pencinta wisata/wisatawan baik dalam maupun luar wilayah Kabupaten Batang yang setiap harinya berdatangan mengunjungi lokasi Wisata Curug Gombong dengan motif kunjungan berbeda.Â
Seperti ingin mencari ketenangan, menikmati keaslian dan keindahan alam, mengetahui keunikan latar sejarah dua curug yang ada dan berdekatan dalam satu lokasi yang sama yakni Curug Gombong, serta menikmati pemandangan alam di sekitar wilayah Desa dimana Curug Gombong berada yakni Desa Gombong, yang dikelinggi hutan Alam dan lokasi pertanian dan persawahan Masyarakat.
Wisata Curug Gombong secara geografis terletak kurang lebih 35 km dari pusat kota Batang ke arah Timur, yakni di Desa Gombong, Kecamatan Pecalungan, atau  Terletak kurang lebih 6 KM dari jalur jalan raya Pantura melalui jalan masuk Pasar Kecamatan Subah.
Wisata Curug Gombong sekilas dapat digambarkan merupakan salah satu lokasi tujuan Wisata Potensial di wilayah kabupaten Batang yang memberikan akses khusus dan alami bagi pencinta wisata air terjun dan wisata alam.Â
Dimana Curug Gombong memiliki dua Curug/wisata air terjun berpasangan (Lanang-Wadon), dengan ketinggian kurang lebih 3 meter dan 15 meter, dengan debit air tinggi dan tetap besar deras meskipun musim kemarau. Di samping hutan alami dan lokasi pertanian masyarakat yang mengelilingi sekitar lokasi Wisata Curug Gombong.
Gurug Gombong sebagaimana diketahui terletak di Desa Gombong Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah, Menurut sejarah awalnya di Desa Gombong ini hanya dihuni oleh kurang lebih 7 (tujuh) unit rumah sedangkan di kawasan sebelah selatan dari Desa Gombong terdapat 3 (tiga) unit rumah, dimana lokasi hunian ketiga unit rumah tersebut dinamai kawasan Tanah Blimbing. Â
Di kawasan Tanah Blimbing ini menurut penuturan Kepala Desa (Darsono) terdapat sebuah aula Padepokan yang didirikan oleh Mbah Wali Musa, yang mana Mbah Wali Musa ini yang adalah sosok pendiri Padepokan, beliau memiliki misi mulia yakni mengajarkan Agama Islam, mengingat saat itu Masyarakat yang bermukim di wilayah Desa Gombong belum mengenal Agama.Â
Lebih lanju menurut penuturan Kepala Desa Gombong (Darsono) Padepokan milik Mbah Wali Musa ini pun bukan hanya memiliki murid/pengikut padepokan dari Desa Gombong saja, akan tetapi juga berasal dari daerah lain seperti daerah Tegal maupun Pemalang saat itu.Â
Bukti sejarah di balik cerita inilah yang menjadi saksi sejarah penting kehadiran curug Gombong, sehingga sampai saat ini makam Mbah Wali Musa ini pun selalu dijadikan pusat wisata religi bagi sebagian masyarakat yang mengetahui serta paham akan cerita sejarah sosok Mbah Wali Musa.
Lebih lanjut penuturan Kepala Desa Darsono, ada pun mitos yang hingga kini masih ada dan menjadi buah penuturan semua warga yakni, pada zaman dahulu jika masyarakat di kawasan Curug Gombong ini, hendak melaksanakan pesta pewayangan, biasanya, cukup hanya dengan melakukan sesajen, Gamelan pun akan muncul dengan sendirinya, dan selanjutnya masyarakat yang bermukim di kawan curug Gombong tersebut hanya tinggal mengundang Dalang dan pemain  untuk melaksanakan pesta pewayangan. Â
Hadirnya Gamelen secara spontan setelah melakukan sesajen, menurut penuturan Darsono hal tersebut dikarenakan kawasan Curug Gombong ini dahulu merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan Keraton Yogjakarta.
Darsono pun menuturkan bahwa pada zaman dahulu pernah ada sebuah pohon besar yang dijadikan tempat pertapaan, di pohon tempat pertapaan tersebut  menurut Darsono pernah ada pertapa yang mati, terjerat dan hilang saat melakukan ritual pertapaan, mati, terjerat dan hilangnya Pertapa inilah yang membuat di kawasan Curug Gombong pun terdapat salah satu pohon yang jika dipotong akan mengeluarkan cairan serupa darah.
Penuturan Darsono ini sungguh memperkuat eksistensi Curug Gombong dimana bukan hanya dapat dijadikan salatu Objek wisata alam tapi sekaligus wisata religi jga wisata pencarian mistis bagi sebagai besar kalangan yang mengetahui, baik dari  masyarakat Desa Gombong maupun masyarakat daerah lainnya seperti masyarakat daerah Tegal, Pemalang dan Pekalongan.Â
Dimana para pengunjung percaya dan meyakini bahwa dengan mengambil air dari sumber air Curug Wadon yang letaknya di sebelah bawah dari Curug Lanang di kawasan Curug Gombong manjur dan mujarab bagi orang yang tidak laku kawin.
Adapun Potensi yang dapat dijadikan asset pengembangan sebagai berikut : 1) Dua  objek air terjun berpasangan unik yakni air terjun atau Curug Lanang dan Curug Wadon; 2) Mitos, sisi mistis, magis dan misterius yang cukup mengundang  rasa keingintahuan banyak kalangan; 3) Pemandangan alam sekitar lokasi yang begitu alami, asri dan jauh dari lokasi pemukiman masyarakat; 4) Letak lokasi jauh dari keramaian dan kebisingan sehingga cocok untuk dijadikan tempat menenangkan diri bersama keluarga, kerabat ataupun pasangan; 5) Lingkungan masyarakat yang masih polos dan sangat ramah dan santun.
Adapun yang merupakan Peluang berpotensi menjanjikan dan hal pengembangan kawasan Curug Gombong ini adalah ; 10 Belum adanya wisata sejenis di Kabupaten Batang; 2) Salah satu Tujuan alternatif wisata air terjun baru di Provinsi Jawa Tengah.Â
Akan tetapi yang menjadi tantangan adalah 1) Belum baiknya akses jalan masuk menuju lokasi curug; 2) Minim keseriusan pihak terkait dalam menyikapi pengembangan potensi; 3) Belum optimal proses pengenalan layanan informasi publik yang akurat dan tepat sasaran; 4) Kesulitan akses mendapatkan mitra pengembang kompetitif yang lebih mampu menciptakan daya saing.
Hingga saat ini Fasilitas Yang Tersedia di Curug Gombong ini terbilang masihlah minim antara lain 1) WC/KM; 2) Lokasi parkir; 3) Lokasi bermain; 3) Pos Jaga masuk; 4) Kolam renang; 5) Kios dan dagangan masyarakat 6) Joglo peristirahatan.Â
Selanjutnya menurut penuturan Darsono setidaknya masih dibutuhkan fasilitas lain guna menunjang pengembangan dan pemberdayaan Curug ini antara lain : 1) Akses jalan masuk yang memadai; 2) Kelistrikan 3) Air bersih 4) Taman bermain anak 5) Tempat peristirahatan.
Menurut Darsono adapun kegiatan dan bantuan yang pernah dilakukan dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan Curug ini sebagai berikut :
dan bantuan yang pernah Pernah diterima Pemdes Gombong
Darsono berharap agar ke depan Kawasanb Curug Gombong 1) Semakin lengkap dan menarik fasilitas yang tersedia sehingga dapat meningkatkan daya tarik pengunjung; 2) Adanya dukungan kontribusi positif dari banyak pihak yang kompeten dalam mengembangkan objek wisata Curug Gombong; 2) Wisata Curug Gombong semakin dikenal sebagai salah satu objek wisata baru di kabupaten Batang.Â
Dapatlah disimpulkan sangatlah penting dilakukan upaya optimal dalam memperkenalkan, mengembangkan serta memberdayakan kawasan wisata Curug Gombong ini sebagai salah satu tujuan atau objek wisata curug/Air terjun Baru di wilayah Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah atau di kawasan Pulau Jawa guna menunjang Program pemerintah baik pusat maupun daerah terkait upaya pemberdayaan dan Peningkatan Sektor Pariwisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H